HAJI MAKBUL.COM - Hampir semua jamaah haji maupun umroh ingin sekali mencium Hajar Aswad. Padahal, jutaan orang menginginkan hal yang sama. Karena itu kemungkinannnya secara matematis kecil, tapi bagi Allah SWT tidak ada yang tidak mungkin bila Yang Maha Kuasa menghendaki jamaah untuk bisa menikmati syahdunya mencium Hajar Aswad.
Untuk itu ada tips dan trik agar bisa mencium Hajar Aswad. Tentu ini bukan sesuatu yang pasti, tapi hanya berdasarkan pengalaman sejumlah jamaah haji maupun umroh yang saya wawancarai. Para calon jamaah haji dan umroh pasti mengalami kesyahduan sendiri ketika melakukan ritual itu. Baik gagal maupun berhasil sama-sama indah, meski harus berjuang keras. Berikut cara-cara itu.
1. Memantapkan niat. Kunci ibadah dan aktivitas lain ada di niat. Hanya ada satu niat. Lilla hi ta'ala. Bukan yang lain. Bukan karena ingin selfie. Untuk pamer di media sosial. Bukan supaya dipuji mertua atau pacar.
2. Berdoa. Senjata umat Islam itu doa. Bisa pakai bahasa Indonesia, dengan sangat mengharap agar diberi kesempatan untuk mencium Hajar Aswad, seperti pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW. Tentu doa yang pernah diajarkan Kanjeng Nabi, dalam bahasa Arab. Namun perlu diingat, Allah maha mengetahui semua bahasa makhluk-Nya.
Disunahkan saat mengusap Hajar Aswad atau menciumnya, membaca:
?????? ????? ? ??????? ???????
“Dengan menyebut nama Allah, Allah maha besar.”
Tidak mengapa juga jika ditambah:
?????????? ????????? ???? ? ???????????? ??????????? ? ????????? ?????????? ? ???????????? ????????? ????????? ????????? ?????? ???? ???? ????
“Ya Allah, dengan keimanan kepadaMu, membenarkan kitabMu, menepati janji kepadaMu, serta mengikuti sunah nabiMu shallallahu alaihi wa sallam.”
Dalil soal ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas radiallhu ahnuma.
3. Tidak ngoyo. Ngoyo sedikit berselimut nafsu. Orang ngoyo dan bernafsu itu terlihat ketika berlebihan dalam berjuang mencium Hajar Aswad. Sampai harus mendorong, menyakiti jamaah lain, termasuk bila menyewa joki lalu si joki semena-mena terhadap jamaah lain. Menyalip dengan membabi buta misalnya.
Nafsu dan ngoyo ini sudah ada peran setan. Lho kok di Masjidil Haram ada setan? Allah mengizinkan setan ada di mana-mana, untuk menguji iman manusia. Itu free pass-nya. Karena itu jangan pernah meremehkan setan di mana pun berada. Bentengi diri dengan dzikir dan doa. Namun, setan yang dimaksud bisa jadi bukan setan dalam kaitan iblis, tapi setan dalam diri kita masing-masing. Allah menciptakan setan kita sendiri.
Banyak cerita ibu-ibu yang tubuhnya kecil, bahkan usianya sudah tua, bisa mencium Hajar Aswad, padahal di tengah gelombang lautan manusia. Mengapa? Ya, karena mendapat pertolongan Allah. Tak ada yang lain. Banyak pula yang bertubuh kekar tapi melekar terpental. Mengapa? Ya karena belum ditolong oleh Allah. Bahkan dia sedang dihukum atau diuji oleh Allah. Ibadah, selain soal kenikmatan, juga mengandung ujian. Mari nikmati indahnya ujian dari Allah. Ujian bukti kita disayang oleh Allah. Karena itu, jadi aneh ketika disayang Allah malah kita berkeluh kesah sambatan terus. Iya kan?
4. Salah satu sikap tidak ngoyo adalah tidak kecewa bila akhirnya gagal mencium Hajar Aswad. Itu mungkin belum waktunya. Mungkin itu cara Allah agar kita mendapat kesempatan berumrah lagi tahun depan. Dan saat umroh kali ini diberi kesempatan mencium Hajar Aswad. Jangan pernah bersuudzon kepada Allah.
5. Semua tips di atas merupakan aktivitas spiritual. Namun, ada pula strategi yang bersifat fisik. Caranya adalah belajar dari kondisi sesuatu yang terlihat mustahil. Seseorang yang terjatuh ke laut, dihantam gelombang, dia tidak boleh ngoyo melawan arus gelombang, tapi mengikuti bagaimana karakter gelombang tersebut. Begitu pula gelombang manusia yang menuju satu titik Hajar Aswad. Cara-cara melawan arus pasti menimbulkan gesekan keras dengan jamaah lain, sehingga cenderung terlempar. Itulah mengapa sampai terjadi kecelakaan. Sampai ada yang jatuh lalu terinjak. Islam itu agama yang sangat halus, sehingga menjadi aneh bila umatnya suka dengan kekerasan.
6. Sebagian jamaah haji menuturkan keberhasilannya, setelah mengkahiri Thawaf bersiap merapat di area antara Rukun Yamani dengan Hajar Aswad. Tubuhnya menempel ke dinding Kakbah, sambil berdoa, merayap sedikit demi sedikit menuju Hajar Aswad. Jangan melepaskan doa dan dzikir sampai benar-benar mencium Hajar Aswad.
7. Jangan memakai joki. Ibadah ini bersifat sunnah. Bukan wajib, sehingga tidak boleh memaksakan diri bila memang tidak bisa melakukannya. Namun jangan pula menghindarinya, sebab indahnya ibadah haji justru di perjuangan secara batiniah dan jasmaniah tersebut.
Selamat mencoba, hanya kepada Allah tempat kita meminta pertolongan. Hanya dari Allah pula adanya sebuah kepastian. Mohon maaf bila ada tips yang tidak pas. (gatot susanto)
#mencium hajaraswad #hajaraswad #hajiumroh #masjidilharam #kakbah