HAJIMAKBUL.COM- Naik haji ke tanah suci adalah panggilan Ilahi Robbi yang setiap muslim hanya bisa berencana, tapi sulit menentukan kapan akan berangkat dan memulai proses keberangkatan, karenanya naik haji merupakan dambaan sekaligus perjuangan bagi setiap muslim. Salah rezeki berhaji adalah ketika lolos jadi petugas haji di Arab Saudi. Salah satunya wartawan Duta Masyarakat Huda Sabily.
HUDA SABILY sangat bersyukur bisa berhaji. Sungguh tak terbayangkan. Sebab itu artinya dia mendapat dua karunia. Pertama karunia materi lantaran tidak perlu mengeluarkan dana banyak, bahkan gratis, untuk berhaji. Kedua, mendapat kesempatan menolong banyak jamaah
Dia bersyukur sebab untuk seleksi naik haji saja sulit. Apalagi naik haji sebagai petugas haji. Banyak cerita sebelum dan sesudah haji, ada orang kaya, banyak duit, mampu secara fisik, mampu secara keuangan dan sudah mendaftarkan diri haji (istitoah kamil). Tapi, kalau Allah Swt belum mengizinkan pergi ke tanah suci, sampai kapanpun belum bisa berangkat haji. Begitu juga sebaliknya, kalau Allah sudah mengizinkan, maka siapapun manusia tidak akan bisa menghalang-halangi kehendak Allah Swt.
Setiap musim haji tiba, Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia selain memberangkatkan jamaah haji dari seluruh Indonesia, juga memberangkatkan petugas haji untuk ditugaskan di Arab Saudi melayani jamaah haji Indonesia, petugas haji itu tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi.
Petugas PPIH Arab Saudi, antara lain terdiri dari tim medis, tim pemondokan, tim barang, hingga tim peliputan yakni para wartawan dari berbagai media, baik cetak, online maupun televisi, mereka terbagi dalam tiga tempat tugas yaitu meliput di Jeddah, Makkah dan Madinah.
Dua Puluh Tujuh wartawan yang tergabung dalam Media Center Haji (MCH) Arab Saudi bertugas meliput dari keberangkatan, ritual ibadah (Armina) hingga meliput jamaah haji saat kepulangan melalui Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, dan Madinah.
Salah satu wartawan itu dari harian umum Duta Masyarakat (DUMAS) yang merupakan media cetak yang berkantor pusat di Surabaya, Jawa Timur dan mempunyai biro di Jakarta, Bandung, dan Malang. Huda bertugas meliput kegiatan haji di Bandara Haji Jeddah, Arab Saudi.
"Sekitar 5 tahun lebih aktif meliput aktifitas dan kegiatan di Kementerian Agama RI Pusat, dan sejak dinyatakan lulus seleksi administrasi, saya mulai mematangkan rencana keberangkatan, dari mulai menyiapkan kesehatan fisik non fisik hingga berbagai peralatan tempur yang akan digunakan saat bertugas, seperti, kamera, rekaman, pena, buku catatan, dan laptop,'katanya kepada HajiMakbul.Com.
Tidak hanya itu, untuk mematangkan rencana tugas peliputan dan meraih haji mabrur, Huda pun harus aktif mengikuti berbagai pelajaran dan pengalaman berharga pada diklat petugas haji yang digelar Kemenag RI selama 10 hari di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur dan 3 hari ikut diklat khusus tim MCH di Hotel Ibis, Cikarang, Jawa Barat. Setelah memiliki keterampilan dan pengetahuan soal pelayanan haji, Huda pun terbang ke tanah suci menjadi petugas yang berkesempatan menunaikan ibadah haji. (Bersambung)