HAJIMAKBUL.COM - Sepintas para ulama terbelah menghadapi Pilpres Rabu 17 April 2019. Ada ulama menggebu mendukung salah satu capres, banyak yang low profile. Mendukung secara proporsional. Tidak berlebihan.
Lima hari menjelang coblosan sejumlah ulama terlihat bersama dua calon presiden. Dimulai Ustad Abdul Shomad yang video wawancara khususnya dengan capres Prabowo Subianto viral di media sosial, kemudian Prabowo bersama cawapres Sandiaga Uno menemui KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) di rumahnya yang berada di Jl. Cipaku, Jakarta Selatan Sabtu 13 April 2019.
Prabowo-Sandiaga tampak duduk bertiga dengan Aa Gym di rumah sang kiai. Tampak pula Aa Gym dalam keadaan diinfus saat sedang berbicara dengan capres-cawapres nomor urut 02 itu. Pertemuan Prabowo-Sandiaga dengan Aa Gym itu hanya berlangsung sekitar 30 menit. Aa Gym dikabarkan menyampaikan pesan ke Prabowo-Sandiaga soal kepemimpinan jika menang Pilpres 2019.
Direktur Materi dan Debat BPN Sudirman Said mengatakan Aa Gym menyampaikan tiga pesan kepada Prabowo dan Sandiaga. "Pak Prabowo dan Pak Sandi silaturrahmi ke Aa Gym, mendapatkan tiga pesan. Pertama, jaga agar Pancasila dilaksanakan secara kuat, terutama kehidupan beragama, berantas korupsi, dan bangun teladan bagi generasi muda," kata Sudirman usai pertemuan dengan Aa Gym, Sabtu (13/4/2019).
Dalam kesempatan itu, Aa Gym juga mengatakan,"Saya perih melihat keadaan bangsa ini, korupsi, keadilan sosial, keadaan ekonomi rakyat yang sulit. Semua ini memerlukan pemimpin yang tegas, pemimpin yang kuat dan bersih untuk mengatasinya."
Sudirman mengatakan Aa Gym dalam keadaan diinfus menyempatkan diri bertemu dengan Prabowo-Sandi untuk mendoakan dan menyatakan dukungannya. "Jadi tangan Aa Gym terinfus lagi sakit, tadinya mau Aa Gym yang ke K4 (Kertanegara Nomor 4, Red.), tapi akhirnya Pak Prabowo dan Pak Sandiaga yang mendatangi Aa Gym. Pak Prabowo dan Pak Sandi sangat menghormati ulama," katanya.
Sudirman Said kemudian mengulang pernyataan Aa Gym saat bertemu dengan Prabowo Sandiaga. Aa Gym di hadapan capres dan cawapres pilihan ulama itu memutuskan dukungan setelah melakukan istikharah. Sebab, memang, Aa Gym sebelumnya bersikap netral, tapi kini memutuskan dukungan untuk Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.
"Saya menghormati Pak Prabowo dan Mas Sandi yang tidak menarik-narik ulama untuk ikut memberikan dukungan," kata Sudirman Said, mengulang ucapan Aa Gym.
Hadiah dari Mbah Moen
Pada saat bersamaan, sebelum menghadiri Konser Putih Bersatu di GBK, capres petahana Joko Widodo sempat berbincang dengan KH Maimoen Zubair dan Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya. Jokowi pun mendapat hadiah dari dua ulama kharismatik Nahdlatul Ulama itu.
Pertemuan Jokowi dengan Mbah Moen dan Habib Lutfhi dilakukan di Hotel Fairmont, Jakarta, yang tak jauh dari kompleks GBK, Gelora, Jakarta, Sabtu (14/4/2019). Tampak dalam sebuah ruangan, Jokowi tengah berbincang dengan Mbah Moen. Di sampingnya, terlihat pula Habib Luthfi.
Lalu, Mbah Moen mengambil surban berwarna hijau. Sebelum memberikan surban kepada Jokowi, sesepuh PPP itu tampak menunjukkan cara memakainya. Jokowi pun langsung memakai surban tersebut. Setelah itu, Habib Luthfi juga memberikan hadiah untuk Jokowi. Ia memberikan Jokowi tasbih berwarna kebiru-biruan.
Selanjutnya Jokowi lalu datang ke Stadion GBK untuk menyapa para pendukung dengan sejumlah tokoh, termasuk Mbah Moen. Kemudian para ketum pengusung Jokowi-Ma'ruf Amin pun ikut mendampingi. Dalam acara itu Ustad Yusuf Mansur memimpin salawatan.
Sepakat di Dua Kubu
Apa itu menunjukkan para ulama terbelah? Sebenarnya tidak. Para ulama menjaga titik keseimbangan antara dua kubu capres. Mereka tidak saling bertemu tapi bisa berkomunikasi secara spiritual untuk berbagi tugas membangun bangsa dan negara. Bisa jadi, para ulama sudah sepakat untuk berada di dua kubu tersebut. Hal ini bukan untuk dipertentangkan, bukan pula untuk dikesankan mereka bermusuhan, sebab di dua kubu itu mereka bisa memberikan kemaslahatan bagi umat.
Harus diingat pula, Ustad Abdul Shomad sebelum memutuskan mendukung Prabowo-Sandi sudah minta restu kepada Mbah Moen dan Habib Luthfi. Ustad Abdul Shomad juga mengunjungi KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) dan sejumlah kiai lain. Mereka ini para ulama yang membuat suhu politik sejuk di tengah gerahnya iklim caci maki di antara umat. Khususnya di media sosial.
Satu lagi bukti bahwa Mbah Moen juga mendukung Prabowo, putra Beliau ada di kubu 02. Ulama muda Nahdatul Ulama (NU) itu, Gus Najih mengatakan, bahwa ayahnya KH Maemun Zubair atau kerap disapa Mbah Moen sering mendoakan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Hal ini diungkapkan Gus Najih saat mengisi ceramah di acara Haul Akbar Masyaikh & Habaib Se-Madura, Selasa (26/2/2019). Saat pidato kebangsaan Prabowo di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4/2019), juga menyebut nama putra Mbah Moen sebagai ulama yang mendukungnya.
Mereka adalah KH Najib Maimun Zubair, KH Wafi Maimun Zubair, KH Kholil Asaad Syamsul Arifin, KH Hasib Wahab Chasbulah, KH Khoirul Anam, KH Hasyim Karim, Habib Abu Bakar Assegaf, Habib Farooq bin Muhammad Babur dan masih banyak lainnya.
Prabowo juga menyebut nama-nama lain sebagai calon menteri, di antaranya ada Rustika Thamrin, Rustri Ningsih, Said Didu, Said Iqbal, Gatot Nurmantyo, Salim Said, Safri Syamsudin, Supriyatno, Sudirman Said, Sufmi Dasco Ahmad, Suhendra Ratu Prawiranegara, Sudjana Road, Tedjo Edhy Purdijatno, Teguh Santosa, Thomas Djiwandono, Tri Hanorita, Yusuf Martak, Wisnuwardana hingga Sang Alang.
(Huda Sabily)