Oleh H. Moch. Bukhori Muslim, Lc., MA
(Bendahara LDNU)
HAJIMAKBUL.COM - Suatu ketika Umar bin Khatab RA mendengar ada seorang berdoa dengan ungkapan yang tidak biasa. Orang itu berdoa begini:
“Ya Allah, jadikan aku termasuk golongan yang sedikit di antara hamba-hamba-Mu”.
Mendengar doa itu, Umar bin Khattab tersentak keheranan dan bertanya:
“Doa apa yang engkau panjatkan itu?”.
Dengan tenang, orang itu menjawab, “Bukankah Allah SWT berfirman ‘Dan tidak beriman bersama (yakni bersama Nabi Nuh) kecuali sedikit.” (QS. Huud:40).
Pada ayat yang lain Allah SWT juga berfirman, “Dan sedikit sekali di antara hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (QS. Saba’:13). Mendengar jawaban tersebut Umar lalu ikut berdoa seperti orang itu.
Kisah ini sangat menarik untuk kita perhatikan. Ungkapan doa yang belum pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW, namun memiliki kandungan makna yang sangat mendalam. Kita menjumpai banyak ayat dalam Al-Qur’an yang berbunyi aktsarunnas atau aktsaruhum. Jika kita mendapati sebuah ayat yang berbunyi aktsarunnas, maka kita akan mendapati kata selanjutnya adalah kata yang berbunyi la ya‘lamun, la yasykurun dan la yu’minun.
Artinya kebanyakan manusia tidak mengerti, kebanyakan manusia tidak bersyukur, dan kebanyakan manusia tidak beriman. Ataupun jika kita mendapati sebuah ayat yang berbunyi aktsaruhum, maka kita akan mendapati kata berikutnya berbunyi faasiquun, yajhaluun, mu‘ridhuun, laa ya‘qiluun atau laa yasma‘uun. Artinya kebanyakan dari mereka adalah orang-orang fasik, orang-orang bodoh, para penentang, tidak mau berpikir, dan tidak mau mendengar.
Jika kita perhatikan hal ini, maka kita dapat menyimpulkan bahwa memang benar apa yang diucapkan oleh orang tadi. Dia berdoa agar menjadi kelompok golongan yang sedikit, yaitu golongan orang-orang pilihan. Karena memang jika kita perhatikan di masyarakat, ternyata orang yang bersyukur lebih sedikit dibanding dengan yang tidak bersyukur.
Manusia yang berilmu lebih sedikit dari yang bodoh. Orang yang beriman lebih sedikit dari pada yang ingkar. Dan sebagainya. Jadi orang pilihan pasti lebih sedikit dibanding dengan masyarakat umum. Maka wajar orang tersebut ingin menjadi orang pilihan. Mudah-mudahan kita termasuk golongan kelompok yang sedikit tersebut. (*)