Haji Nurawi menyerahkan bantuan kepada korban salah bacok, Ferdiansyah.
Muslim harus banyak beribadah, beramal, bersodakoh. Apalagi ini di bulan Ramadhan. Apalagi mendengar ada sesama muslim mengalami musibah. Sesama muslim wajib menolongnya. Guna meringankan beban sesama muslim yang mengalami musibah tersebut. Berikut kisah H. Nurawi yang menolong korban salah bacok di Madura.
HAJIMAKBUL.COM - H.A. Nurawi yang juga Ketua Umum Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI) menanggung seluruh pembiayaan perawatan Ferdiansyah di RSUD Dr. Soetomo yang nilai sekitar Rp 26.500.000. Keluarga Ferdi yang asal Madura pun lega.
“Anak ini tidak salah. Anak ini berhati mulia, karena dia pulang ke rumah tengah malam hanya karena ingin membantu ibunya yang stroke untuk melaksanakan sholat tahajud. Orang seperti ini sudah sepatutnya kita bantu. Apalagi keluarganya tidak mampu,” kata H.A. Nurawi, sang mualaf yang warga Tionghoa itu.
H.A. Nurawi mengatakan, karena ini merupakan salah bacok, dia berharap polisi mencari pelakunya. Pembacoknya harus bertanggung jawab.
“Kasihan dia sekarang. Bagaimana masa depannya setelah ini. Ini harus menjadi perhatiannya,” kata Nurawi seusai memberikan bantuan, Senin (6/5/2019).
Sementara itu, sanak saudara dan famili yang ada di Ruang Flamboyan RSUD Dr Soetomo banyak mengucapkan terima kasih kepada H.A. Nurawi.
“Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Haji Nurawi. Tanpa bapak kami tak bisa pulang ke Madura. Semoga bapak diberi pahala setimpal dari Allah dan dimudahkan rezekinya,” kata saudara wanita Ferdiansyah sambil sesenggukan menangis.
Setelah mendapat bantuan dari H.A. Nurawi, akhirnya keluarga Ferdiansyah pun mengurus administrasi untuk kepulangannya ke Kampung Sumber Taman, Desa Pakong, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan, Madura. Raut muka senang terlihat di muka Ferdiansyah beserta keluarganya. Setelah selesai mengurus administrasi, sebelum Maghrib, keluarga tersebut kembali ke Pamekasan, Madura.
Siapa Pelakunya
Sesampainya di Madura, sanak keluarga berkumpul di rumahnya. Semua orang merasa kasihan kepada Ferdiansyah. Anaknya baik. Tak ada tingkah polah yang buruk. Gigih dalam berjuang. Dia pun bercita-cita kuliah meski orangnya tak mampu.
"Semuanya sirna setelah Ferdiasnyah bertangan satu, tetapi Allah maha adil. Manusia tak tahu apa yang akan terjadi ke depannya,” kata Moh. Tabir, salah seorang family saat bertamu di rumah Ferdiansyah, Senin (6/5/2019) malam.
Mengapa Ferdiansyah ditebas orang tak dikenal hingga kini masih jadi pertanyaaan sejumlah masyarakat desa? Khairi, kakak Firmansyah menduga-duga. Kelihatannya kejadian yang menimpa adiknya karena salah sasaran saja.
“Konon yang diincar itu Erfan, teman Ferdiansyah yang mempunyai motor dan jaket yang dipakai adik saya. Mungkin saja, adik saya dikira Erfan,” kata Khairi.
Motifnya? Tentang ini Khairi mengatakan, diduga Erfan “mengambil” pacar seseorang. Nah seseorang tadi marah kepada Erfan. Kelihatannya Erfan sudah diincar.
“Tengah malam ada “Erfan”, langsung saja ditebas, padahal yang menaiki motor tersebut adik saya,” kata Khairi.
Sudah lapor polisi. “Sudah. Mudah-mudah pak Polisi bisa menuntaskan masalah ini, karena kami sekarang benar-benar bingung. Meski Ferdiansyah sudah berada di rumah, bagaimana dengan masa depan adik saya,” pungkas Khairi. (Erfandi Putra/Global News)