HAJIMAKBUL.COM - Innalillahi wa innailaihi rajiun. Ulama kharismatik, Ustaz Arifin Ilham (49), wafat saat menjalani perawatan di RS Penang, Malaysia, karena mengidap penyakit kanker, Rabu (22/5/2019) malam. Sebelum Sang Khaliq memanggilnya, anak-anak Arifin Ilham sempat ingin menjenguk ayahnya yang saat itu dalam keadaan kritis. Sayang hal itu tidak sempat dilakukan. Namun demikian mereka bersyukur sempat melakukan video call dengan ayahandanya.
Ribuan umat menyemut mengantarkan kepergian Ustad Arifin Ilham menghadap Illahi Rabbi. Mereka mengantar jenazah Arifin Ilham untuk dimakamkan di pemakaman kompleks Pondok Pesantren Az-Zikra, Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Kamis 23 Mei 2019 malam.
Sebelumnya jenazah tiba di Bandara Halim Perdanakumumah dari Malaysia langsung dibawa ke rumah duka. Tampak menyambut kedatangan jenazah selain pihak keluarga, antara lain ada Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ketua MPR Zulkiefli Hasan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Ustad Yusuf Mansur.
Selanjutnya jenazah tiba Ponpes Az-Zikra Sentul, Bogor, pukul 17.00 WIB. Putra Ustaz Arifin Ilham, Muhammad Amer Azzikra, turut mengantarkan jenazah dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Sebelum disalatkan, jenazah dibawa lebih dulu ke rumah duka. Ribuan jamaah sudah memadati kompleks ponpes ini. Mereka melakukan dzikir sejak pagi di masjid tersebut. Tak lama kemudian jenazah Arifin Ilham dibawa ke masjid untuk dilakukan salat jenazah dengan imam putra almarhum, Muhammad Alvin Faiz. Selanjutnya jenazah dimakamkan di kompleks Ponpes Az-Zikra Gunung Sindur.
Arifin meninggalkan tiga istri dan 10 orang anak. Dia juga baru saja dikaruniai anak ke-10 dari istri ketiganya, Umi Akhtar. Kelahiran anak ke-10 Ustaz Arifin Ilham ini terjadi pada 4 April 2019 lalu.
Saat istri ketiga melahirkan, Ustaz Arifin Ilham baru saja pulang menjalani pengobatan sakit kanker di Penang, Malaysia. Anak Ustaz Arifin Ilham yang juga adik Alvin Faiz, Ameer Azzikra, sempat mengabarkannya.
"Alhamdulillah, saat lahiran, Abi baru pulang dari Penang. Sebelum pulang ke rumah, Alhamdulillah lahir adik baru dari mama ketiga, Bunda Femma (Ummi Akhtar). Jadi Abi punya anak ke-10," tutur Ameer.
Alvin Faiz merupakan anak tertua Arifin Ilham. Bersama adiknya dia sempat memberi keterangan soal wafatnya sang ayah di Masjid Az-Zikra, Sentul, Jawa Barat, Kamis (23/5/2019).
"Innalilahi wa innailaihi rajiun, telah wafat Abi kami tercinta. Kami mendapat kabar tersebut jam 10 malam. Jadi memang sudah dua hari ini tidak sadarkan diri. Saya minta doa di medsos, Instagram, karena sedang kritis. Rencananya tadi subuh sudah pesan tiket mau ke Malaysia semua, tapi Allah berkehendak lain. Abi wafat pada pukul 10.45 malam. Itu saya ditelepon dan rencananya insya Allah secepatnya dipulangkan dari Malaysia," kata Alvin Faiz, anak tertua Arifin Ilham, di Masjid Az-Zikra.
Namun, menurut anak kedua, Ameer Azzikra, mereka sempat video call dan membaca surat Al Quran untuk kesembuhan Arifin Ilham. Hal itu menjadi momen terakhir anak-anak Arifin Ilham meski sang ayah saat itu dalam kondisi setengah sadar.
"Sebelum wafat alhamdulillah kami anak-anaknya sempat video call bareng sejam, dua jam, baca surat Yasin, Al-Fajr, diulang, dan kami membacakan tahlil, alhamdulillah Abi respons, Alhamdulillah itu terakhir kami melihat Beliau," kata Ameer dalam kesempatan yang sama.
"Tapi dalam keadaan tidak sadar. Jadi video call dengan mama," timpal Alvin.
Namun, yang membuat sedih anak-anaknya, tak lama kemudian ada kabar sang ayah meninggal dunia. Hal itu diakui Ameer usai melihat Instagram kakaknya.
"Setelah video call Abi mau istirahat, Ameer cek Instagram dulu, oh ternyata dua menit Alvin ngepost, innalillahi terus Ameer kasih tahu Azka, kasih tahu adik Ameer," kata Ameer.
Di sisi lain, Alvin mengakui mendapatkan kabar itu dari sang Ibu. "Jadi dapat kabarnya lewat telepon, mungkin mama nyangka kita lagi bareng. Tapi kita sudah balik ke rumah masing-masing, terus mama pesan minta tolong disiapkan semuanya dan minta doa sama jamaah. Alvin pikir Ameer juga ditelepon. Jadi Ameer tahunnya dari Instagram," tukas Alvin.
Arifin Ilham mewasiatkan sejumlah hal kepada anak-anaknya. Salah satunya berdakwah yang selama ini dijalani Arifin Ilham. Sepeninggal Arifin Ilham, putra sulungnya, Alvin Faiz, mengatakan, dirinya akan melanjutkan dakwah sang ayah.
"Sebenarnya itu sudah amanah, kalo dibilang siap pasti Alvin nggak bisa jawab. Tapi Alvin akan jaga apa yang Abi udah bangun selama ini. Dan insya Allah kami mohon doa," kata Alvin.
Alvin juga menerima amanah untuk menjaga pondok pesantren binaan sang ayah. "Pesan terakhir jaga pesantren. Jaga Az- Zikra, jaga keluarga, sayangi umat. Itu pesan yang selalu Abi sampaikan," kata Alvin.
Alvin dan keluarganya juga diminta melakukan amalan ibadah seperti yang selama ini dia lakukan. Misalnya tujuh sunnah, membaca tujuh surat, dan salat Tahajud. "Abi sudah merasakan manfaatnya, menurunkan ke anak-anaknya agar mengamalkan itu semua," timpal Ameer.
Tiga Bidadari
Arifin Ilham juga selalu membuat takjub para sahabatnya. Salah satunya, bagaimana sang ustaz membimbing dan bersikap baik kepada tiga istrinya. Salah satu sahabatnya, Sunandar, mengatakan, sang ulama memang sudah siap menghadapi kematiannya.
"Beliau sudah menyiapkan wasiat, mohon disalatkan di Masjid Az Zikra Sentul, keduanya di Masjid Az Zikra, Gunung Sindur. Subhanallah luar biasa," kata Sunandar di hadapan jamaah salat Dhuhur di Masjid Baitussalam Al Mathaar, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Kamis (23/5/2019).
Perilaku sang ustadz pun membuat kagum semua sahabatnya. Termasuk cara Ustaz Arifin Ilham membimbing ketiga istrinya, Yuni Djamaluddin, Rania, dan Ummi Akhtar.
Sang sahabat melihat bagaimana ketiga perempuan itu sangat menghormati ustaz Arifin Ilham. Setiap kali sang ustaz pulang dari luar kota, ketiganya akan senantiasa menyambutnya.
"Setiap dari luar kota, Beliau kembali istrinya-istrinya menyambut Beliau. Ketiga istrinya setor hafalan (Al Quran) semuanya. Subhanallah," ungkapnya.
Meski melakukan poligami, ustaz Arifin Ilham selalu menunjukkan keharmonisan bersama tiga istrinya. Bahkan selama sang ustadz sakit, ketiga istrinya saling membantu dan bergantian untuk menjaga suami mereka di Penang, Malaysia.
Keharmonisan keluarga ini juga terekam dalam foto Arifin Ilham selalu bersama tiga istri. Tiga istrinya terlihat bersama Arifin Ilham bermain piano, berdiskusi membahas suatu masalah, berolahraga memanah dan berkuda.
Meninggalnya ustaz Arifin Ilham tentu saja membuat duka mendalam bagi sahabat dan para jamaah. Kini, lantunan dzikir menyentuh hati dari suara serak sang ustadz tak lagi terdengar.
Sunandar selalu mengingat pesannya. Jangan pernah putus wudhu dan selalu istighfar. "Beliau sangat menjaga wudhunya. Beliau pernah bilang kalau naik pesawat tapi belum wudhu itu namanya nekat," kata Sunandar.
Cara ustadz Arifin Ilham bersedekah pun membuat para sahabat kagum. Sunandar mengatakan dirinya bisa punya jam mahal berkat sang ustadz.
"Beliau sangat suka sedekah. Ini adalah jam termahal yang saya punya. Jam tangan seharga Rp 5 juta ini dari beliau. Ini cincin terbagus yang saya punya adalah dari beliau. Beliau banyak menyedekahkan. Dalam sedekah beliau tidak pernah perhitungan," katanya.
Sebagai ulama, ustadz Arifin Ilham dikenal sebagai seseorang yang mempunyai prinsip. Sahabat mengenal ustaz Arifin Ilham yang tidak pernah melewati salat Tahajud.
Itulah sebabnya Arifin Ilham tak pernah mau menerima undangan ceramah pada malam hari. Bacaan salat saat Tahajud pun ustaz Arifin Ilham selalu memilih surat-surat panjang.
"Salat Tahajud tengah malam. Beliau tak pernah menerima undangan malam karena itu prinsip. Beliau hanya mengisi acara pagi atau siang setelah itu beliau bisa pulang lebih cepat, jam 8 istirahat malamnya beliau bangun Tahajud. Dalam rukuk terakhir nggak kurang dari 20 menit (menunduk rukuk). Didoakan semuanya oleh beliau," ceritanya.
Saat tiba waktu Subuh, ustaz Arifin Ilham juga selalu berjamaah. Saat ceramah ke luar kota, ustaz Arifin Ilham tak pernah absen berjamaah ke masjid, khususnya salat Subuh. "Salat berjamaah di masjid nggak pernah putus. Kalau ke luar kota beliau tidak salat subuh di musala hotel. Pasti beliau datang ke masjid raya di kota itu. Sebelum Tahajud semua sudah standby di lobi berangkat ke masjid, salat jamaah. Itu keistimewaan beliau. Insya Allah khusnul khotimah," pungkas Sunandar. (det/wis)