HAJIMAKBUL.COM - Ustad Nasrullah, penulis buku best seller Rahasia Magnet Rezeki yang juga owner camp Magnet Rezeki sekarang sedang melakukan kunjungan ke sejumlah negara di Eropa timur dan Afrika. Ustad Nasrullah berbagi pengalaman mengunjungi jejak kejayaan Islam di Turki lewat channel Telegram miliknya.
Dalam tulisannya berjudul SHOLAT JUMAT KALI INI RASANYA BERBEDA, Ustad Nasrullah mengungkapkan perasaannya saat salat Jumat berjamaah di masjid negeri yang dulu Islami tapi sekarang sekuler tersebut.
Beliau mengatakan Jumatan kali ini berbeda sebab merupakan ibadah Jumat (tanggal 3 Mei 2019) terakhir sebelum memasuki bulan Ramadhan 1440 Hijriyah.
"Dan saya dapatkan nasihat khutbah itu dalam bahasa Turki di Masjid Sultan Ahmet, Istanbul," kata Ustad Nasrullah kepada para jamaah channel Telegramnya Jumat tadi malam.
Lalu apa Ustad Nasrullah mengerti materi khutbah Jumat yang disampaikan pengkhutbah di masjid agung Istanbul itu? Tentu saja tidak. Namun Beliau bersyukur ada aplikasi yang menerjemahkan bahasa Turki tersebut.
"Beruntung ada aplikasi yang menterjemahkan khutbah bahasa Turki itu ke bahasa Inggris," kata Beliau.
Kok tahu? Ya, Ustad Nasrullah diberi tahu jamaah lain yang duduk tepat di sebelahnya di masjid tersebut.
"Orang sebelah saya yang ngajarin," ujarnya.
Dan Ustad Nasrullah pun bisa mengikuti materi khutbah Jumat dari khatib dengan lancar. Beliau mengaku merinding mendengar khatib memotivasi rakyat Turki dalam khutbahnya.
"Ya karena nasihatnya diulang-ulang, menandakan seperti mau berjuang keras luar biasa. Ya wajar sih puasanya orang Eropa ini lebih lama dari kita," katanya.
Ustad Nasrullah pun langsung melihat jam. "Saya langsung lihat jam : waw puasa mereka 2,5 sampai 3 jam lebih lama daripada kita di Indonesia. Kalau kita kan cuma 14 jam. Mereka 16,5 sampai 17 jam. Maghribnya baru jam 8 malem," katanya.
Karena itu wajar bila khatib bersemangat memberi dorongan kepada muslim di negeri itu agar puasa Ramadhannya full selama satu bulan.Hal ini karena tidak mudah bagi muslim Turki berpuasa dengan durasi cukup lama.
"Pantas sih kalau khatibnya menggebu-gebu menyemangati. Karena gak mudah puasa di Eropa ini," katanya.
Ustad Nasrullah dan rombongannya sendiri belum diketahui berpuasa Ramadhan di Turki atau tidak. Namun yang jelas Beliau akan puasa Ramadhan selama 5 hari di negara Monaco.
"Semoga Allah memudahkan kita melaluinya. Temen-temen seperjalanan sudah siap-siap untuk Tarawih dan sahur bersama. Mudah-mudahan pihak hotel mengizinkan dan memberi ruangan. Siap semangat mengejar keberkahan Ramadhan yang lebih panjang dari biasanya," kata Ustad Nasrullah. (Gatot Susanto)