Ilustrasi: Pixabay
Konsultasi agama ini diasuh KH Abdurrahman Navis Lc MHI, mantan Direktur Aswaja NU PWNU Jatim. Membahas beragam topik keagamaan. Khususnya fiqih Ramadhan.
Pertanyaan:
Ustadz, di hari Idul Fitri, saya sebenarnya ingin minta maaf atas kesalahan saya kepada seseorang. Tapi, orang itu sudah meninggal dunia sekarang. Bagaimana ini ustadz? Tolong saya beri tips dalam menyambut hari raya Idul Fitri ini.
Terima kasih atas jawabannya ustadz.
Wassalamualaikum.
Ikhwan di Kota Malang
Jawaban:
Akhi Ikhwan yang saya hormati. Memang di hari raya Idul Fitri kesempatan kita kembali pada kesucian setelah sebulan penuh berpuasa. Pembersihan dan pensucian diri dengan cara bertaubat dan selalu berusaha terlepas dari dosa besar dan kecil baik yang haq Allah atau haq adami. jika seorang punya dosa haq Allah seperti meninggalkan kewajiban kepada Allah, maka ada tiga persyaratan, yaitu berhenti, menyesali dan berikrar untuk tidak mengulangi perbuatan dosa. Kemudian bisa langsung mohon ampun kepada Allah dengan cara mengganti yang ditinggalkan dan perbanyaklah beristighfar kepada Allah SWT.
Tapi jika seseorang punya dosa haq adami (sesama manusia), maka di samping berhenti, menyesali, berikrar untuk tidak mengulang. dan harus ditambah dengan melaksanakan hak adami itu. Yaitu, jika berhutang hendaknya dibayarkan hutangnya, jika mengambil haknya hendaknya dikembalikan, jika mempergunjingkan, mengadu domba, menyakitinya maka hendaknya minta perkenannya. ( Imam An-Nawawi. Riyadlusshalihin. 33 )
Bagaimana jika orang itu sudah meninggal dunia? Tetap kalau seseorang punya kesalahan atau tanggungan harus minta maaf dan membayarnya. Jika itu hutang atau tanggungan material, maka hendaknya dibayarkan kepada ahli warisnya. Jika ahli waris tidak ada, maka diserahkan ke kas negara Islam (baitul mal). Jika baitul mal tidak ada, maka disedekahkan sebesar hutang itu untuk kemaslahatan kaum muslimin seperti untuk panti asuhan anak yatim, masjid, pondok pesantren dan lainnya. Tapi jika berupa nonmatrial, seperti pernah berbohong, mempergunjingkan, aniaya, memfitnah atau lainnya, maka hendaknya menghentikan semua itu dan merehabilitasi nama baiknya serta perbanyaklah mendoakan almarhum dan memohonkan ampun dosa-dosanya kepada Allah SWT. Insya Allah permohonan maaf anda akan terkabulkan.
Tips menyambut Idul Fitri:
Pada malam Idul Fitri hendaknya membayar zakat fitrah, kalau belum membayarnya.
Memperbanyak takbir, tahmid dan tahlil, baik di masjid, jalan-jalan dan tempat-tempat lain sebagai ungkapan rasa syukur atas kemenangan melawan hawa nafsu selama sebulan.
Di pagi harinya segera mandi sunnah seluruh tubuhnya dan pakailah wangi-wangian serta gunakanlah pakaian yang paling baik yang dimiliki.
Hendaknya ifthar ( makan atau minum) sebelum berangkat dan berangkatlah menuju tempat shalat dari jalan yang satu dan pulang menggunakan jalan yang lain.
Melaksanakan shalat Id dengan khusyu’ dan mendengarkan khutbah dengan konsentrasi serta jangan pulang sebelum khutbah Id selesai.
Ketika bertemu dengan sesama muslim hendaknya bersalaman dengan sesama jenis dan bermaaf-maafan serta ucapkanlah tahni’ah “taqabbalallahu minna wa minkum” atau ucapan selamat yang lain.
Bersilaturrahim ke rumah handai tolan, famili, guru, kerabat dan lainnya untuk mempererat tali silaturrahim dan saling bermaaf-maafan.
Puasa enam hari di bulan syawal jika tidak ada udzur syar’i.
Akhi Ikhwan , inilah tips menyambut hari Idul Fitri, semoga puasa kita diterima oleh Allah SWT dan di hari yang suci kita kembali ke fitrah. “ ‘id sa’iid ‘iid mubaraak….” (*)