Bulan Suci Ramadhan 1440 Hijriyah segera tiba. Untuk menyongsong datangnya bulan paling mulia itu Redaksi menurunkan konsultasi agama yang diasuh oleh mantan Direktur ASWAJA CENTER PWNU Jatim KH Abdurrahman Navis Lc, MHI tentang beragam topik keagamaan.
PERTANYAAN:
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Ustadz, sejak kapan manusia mendapat hidayah dan siapa saja? Dan bagaimana status orang yang tidak mengenal agama sama sekali di sisi Allah?
Udin - Jember
JAWABAN:
Wa’alaikumussalam Wr. Wb.
Mas Udin yang saya hormati. Hidayah itu artinya 'petunjuk', maksudnya petunjuk Allah SWT kepada manusia ke jalan yang lurus sesuai syariat Allah SWT. Manusia mendapatkan petunjuk sejak sesorang itu mengakui dengan sadar bahwa Allah sebagai Tuhan yang menciptakan, menghidupkan dan mematikan juga yakin bahwa, Allah SWT yang wajib di sembah dan Nabi Muhammad adalah utusan allah SWT yang terakhir.
Siapa saja yang berkomitmen dengan islam, maka dia mendapatkan hidayah tanpa memandang suku, etnis atau kelas sosial. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT: "Dan jika Kami berkehendak niscaya Kami berikan setiap jiwa petunjuknya…"
Seseorang atau kelompok yang memang sama sekali tidak sampai dakwah kepadanya baik karena faktor tempat yang tak terjangkau atau karena indra yang tak sempurna, maka mereka itu termasuk ahl fitrah, dan tidak di adzab oleh Allah SWT nanti di hari kiamat.
Hal ini berdasarkan firman Allah SWT: "Dan Kami tidak menyiksa mereka sampai Kami mengutus utusan." (QS Al Isra’: 15)
Dari ayat di atas al imam al hafidz 'Imaduddin Abi AlFida' Ismail bin Katsir Ad-Dimisqy menjelaskan, bahwa ada beberapa hadits yang menafsirkan ayat tersebut, di antaranya riwayat al imam Ahmad dari Al-Aswad bin Sarii' bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Ada empat orang yang mengajukan alasan kepada Allah SWT (ketika dihisab) di hari kiamat nanti, yaitu seseorang yang tuli tidak bisa mendengar sama sekali, orang yang ediot, orang yang pikun dan orang yang mati dimasa fatrah. Kemudian mereka yang tuli berkata; ya Allah Islam datang tapi aku tidak bisa mendengar sama sekali, orang yang ediot berkata islam datang tapi anak-anak kecil melempariku, orang yang pikun juga berkata, Islam datang tapi aku sama sekali tidak berakal dan ahli fatrahpun juga berkata, ya Rab tidak ada utusanMu yang datang kepadaku kemudian mengambil perjanjian dengan mereka untuk ditaatinya, kemudian Allah mengutus kepada mereka agar masuk ke neraka.
“Maka demi Dzat yang diri Muhammad berada di kekuasaanya, jika mereka harus masuk neraka niscaya neraka itu dingin dan selamat buat mereka". (Tafsir Ibnu Katsir.2/368)
Mas Udin yang dimuliakan Allah SWT. Allah Maha bijaksana dan Maha adil. Allah tidak mebebankan kewajiban kecuali sesuai kemampuanya. Semoga kita termasuk orang yang mendengarkan ajaran Allah dan mengikutinya. Amiin yaa mujibassailiin. (*)