HAJIMAKBUL.COM - Amphuri (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Indonesia) meluncurkan progran AISYAH alias Amphuri Information System Syariah di Thaif, Arab Saudi, Rabu 12 Juni 2019. AISYAH merupakan terobosan aplikasi mempermudah transaksi dan pelayanan umrah.
AISYAH diperkenalkan ke publik di Ballroom Alkurr Amusements Park, Kota Thaif, Arab Saudi pada Rabu malam (12/6) oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, Mohamad Hery Saripudin di hadapan para pengusaha Arab Saudi yang bergerak di bidang pelayanan umrah dan haji.
Acara peluncuran itu juga dihadiri oleh lebih dari 800 jamaah umrah Indonesia dari anggota AMPHURI yang sedang berwisata ziarah di kota Thaif.
Dalam kesempatan itu Konjen RI Jeddah mengharapkan sistem aplikasi ini dapat mendukung penyelenggaraan haji yang memberikan LIMA PASTI yakni Pasti Travelnya berizin, Pasti Pelayanannya, Pasti Jadwal Terbangnya, Pasti Hotelnya, dan Pasti Visanya.
Program yang merupakan inovasi pelayanan bisnis perjalanan di era industri 4.0 ini ditujukan bagi yang ingin melakukan digitalisasi pelayanan haji khusus, umrah dan wisata muslim lewat platform end-to-end yang transparan dan menguntungkan semua pihak. Ketua DPD Amphuri Sulampua, Azhar Gazali, mengatakan, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia juga menjadi negara pengirim jamaah umrah terbanyak kedua dengan 1.005.806 jamaah di musim 1439 Hijriah atau 2018 Masehi. Di tahun ini hingga 18 Ramadhan 1440 H tercatat ada 934.827 jamaah. Karena itu wajar, jika kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai pasar potensial bagi pertumbuhan ekonomi syariah, tak terkecuali di industri pariwisata.
"Khususnya sektor perjalanan haji khusus, umrah dan wisata muslim," kata Azhar, Kamis (13/6/2019) siang.
AISYAH hadir sebagai platform yang tidak hanya menyediakan daftar penawaran biro perjalanan haji khusus, umrah dan wisata muslim, tetapi juga menawarkan layanan pembayaran dan fitur pelengkap lainnya, untuk memudahkan pengguna mencari produk yang diinginkan. AISYAH sendiri memiliki tiga fungsi di antaranya, sebagai connecting antar penyelenggara haji khusus, umrah dan wisata muslim (travel agent) anggota AMPHURI atau anggota Koperasi AmphuriBangkit Melayani (Koperasi ABM) dalam melakukan kerjasama.
Fungsi kedua, AISYAH merupakan marketplace inventory bagi para mitra kerja penyedia layanan transportasi (perusahaan otobus), Land Arrangement (LA), hotel, catering dan lain sebagainya baik yang ada di Indonesia maupun di Arab Saudi. Mereka akan masuk sebagai inventory dari AISYAH marketplace dengan mendapatkan koneksi langsung terkait soal price (harga) baik secara otomatis maupun manual.
“AISYAH ini, untuk membantu penjual dan pembeli dalam menentukan barang/jasa yang dibutuhkan,” kata Azhar seperti dikutip dari
tribun-timur.com.
Terkait transaksi, AISYAH yang bernaung di bawah AMPHURI dan dioperatori langsung oleh Koperasi ABM menjadi clearing house. Artinya, AMPHURI ditunjuk sebagai sebuah bagian dari badan yang menyelenggarakan penyelesaian transaksi klien (kliring).
Di samping itu, AMPHURI juga akan bertanggung jawab atas pemrosesan pembayaran yang dihasilkan dari kliring. Sementara Koperasi ABM akan menangani travel agent kecil yang tengah mencari pasar.
Aisyah juga menjadi marketplace bagi para pembeli yang tengah mencari paket-paket series, maupun paket by request (sesuai permintaan).
Dengan kata lain, Aisyah menjalankan konsep Business to Costumer (B2C) dengan pasar yang ada di Indonesia dimana yang menjual itu anggota AMPHURI baik yang besar maupun kecil.
Format Marketplace
Melalui format marketplace, AISYAH tidak hanya memberikan detail lengkap seputar rincian akomodasi pada tiap paket perjalanan.
Program ini juga menyediakan fungsi penilaian sekaligus penjaminan, agar pembeli bisa memantau kembali harga produk perjalanan haji khusus, umrah dan wisata muslim, termasuk produk/jasa turunannya yang diminati, serta membandingkannya dengan penawaran lain di portal yang sama.
Azhar Gazali mengatakan, AISYAH juga menyediakan fitur berdasarkan perilaku yang memang relevan bagi keinginan konsumen. Terutama dalam hal transparansi produk.
"Biasanya konsumen baik itu agent travel maupun jamaah umrah melihat sendiri rincian (akomodasi) apa saja yang akan mereka dapatkan. Padahal dengan digitalisasi sistem seperti sekarang, mereka bisa mengecek segala sesuatunya secara lebih mudah dan efisien," ujarnya.
Karena itu, program AISYAH menyiapkan berbagai fitur dengan harapan bisa menggaet pasar peminat perjalanan haji khusus, umrah dan wisata muslim, baik dari konsumen kasual, hingga kalangan yang baru selama ini awam akan teknologi digitalisasi.
AISYAH juga menawarkan kemudahan akses dan sistem yang bisa dipantau langsung oleh user. AISYAH akan melakukan kurasi kepada travel agent yang menjadi mitra untuk kemudian disajikan ke para penggunanya. (*)