Pangeran Mohammed
HAJIMAKBUL.COM - Pembaruan yang dilakukan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, direspon salah kaprah oleh pelaku bisnis hiburan. Sejumlah langkah pembaruan ekonomi dan sosial yang merupakan bagian dari hal yang disebut Visi 2030 dari sang pangeran sejak awal sudah mengundang pro-kontra, tapi kali ini respon pihak pengusaha pro-pembaruan benar-benar kelewatan. Mereka membuka diskotek di Kota Jeddah.
Pangeran Mohammed memang memperbolehkan wisatawan berbikini di pantai, membuka bioskop untuk memutar film Hollywood, tapi diskotek atau kelab malam -- Sebuah tempat hiburan yang identik dengan atraksi penuh hurahura--bukan termasuk di dalamnya. Meski diberi label 'halal' sekalipun.
Kareba itu kelab malam di Arab Saudi ini mendapat sambutan negatif dari masyarakat di sana. Masyarakat banyak yang menolak. Media sosial heboh tagar 'disko in Jeddah' dengan caption ataupun video yang menunjukkan ketidaksukaan mereka atas hadirnya kelab tersebut.
Tak lama kemudian pihak pemerintah pun bergerak dan menutup kelab malam tersebut menjelang malam pembukaannya. Pihak otoritas Arab Saudi menyebut kelab bernama WHITE itu menyalahi perizinan.
Setelah ditelusuri ternyata perizinan WHITE memang sesuai dengan kenyataan. Mereka mengambil perizinan untuk bangunan kafe atau lounge yang bebas alkohol, selain itu acara pembukaan mereka juga belum disetujui pihak otoritas Saudi.
"Menurut informasi yang diberikan kepada GEA (Saudi General Authority for Entertainment), acara (Project X) itu melanggar prosedur hukum dan peraturan yang berlaku, serta belum disahkan oleh badan tersebut," pernyataan resmi pemerintah yang dikutip dari Aljazeera.
Lisensi yang diberikan dengan yang digunakan oleh WHITE ternyata berbeda. Pihak penyelenggara memanfaatkan lisensi itu untuk hal tak seharusnya yang disebut sebagai pelanggaran serius.
Sebelumnya Arab Saudi telah meluncurkan bioskop komersial pertama, Rabu (18/04/2019), sekaligus mengakhiri pelarangannya selama 35 tahun, dengan memutar perdana film superhero Black Panther.
Pemutaran perdana film ini digelar di gedung simfoni yang diubah menjadi bioskop di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, dengan mengundang pejabat teras pemerintah, perwakilan negara asing, serta kalangan pengusaha terkenal.
Melibatkan jaringan bioskop terbesar dunia, AMC, peresmian bioskop pertama di Arab Saudi kemudian dilanjutkan dengan pemutaran film superhero Black Panther.
"Masyarakat Arab Saudi sekarang pun dapat ke gedung bioskop dan menonton film melalui layar lebar," kata Aron kepada Kantor berita Reuters menjelang pemutaran film.
Arab Saudi, kerajaan Islam yang sangat konservatif, pernah memiliki beberapa bioskop pada tahun 1980-an, tetapi ditutup karena meningkatnya pengaruh ulama garis keras.
Tetapi, Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman menempuh sejumlah langkah pembaruan ekonomi dan sosial yang merupakan bagian dari hal yang disebut Visi 2030.
Pemerintah Arab Saudi juga memperbolehkan wanita menggunakan bikini di pantai. Kebijakan ini dalam rangka meningkatkan ekonomi pariwisatanya.
Arab Saudi merupakan negara yang sangat ketat aturannya terhadap wanita. Mereka mengharuskan wanita menggunakan pakaian yang tertutup, tidak boleh mengemudi, serta kalau keluar rumah harus ada pendamping. Bahkan beberapa waktu lalu seorang gadis ditangkap karena mengenakan rok mini di sebuah desa.
Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, seperti Telegraph dan The Sun Jumat (4/8/2017) Pangeran Arab Saudi, Muhammed bin Salman mengumumkan undang-undang mengenai perempuan memakai bikini. Undang-undang ini berlaku di proyek resort mewah yang akan di bangun di pantai di kawasan Laut Merah.
Muhammed bin Salman menginginkan Arab Saudi tidak hanya bergantung pada sektor minyak. Namun dia juga ingin ada pembaruan untuk meningkatkan ekonomi Arab Saudi melalui jalur wisata. Langkah pertamanya adalah membangun resort mewah di Laut Merah.
Proyek resort mewah ini dimulai pada tahun 2019, dengan tahap pertama ditargetkan akan selesai pada tahun 2022. Dia juga akan merancang undang-undang untuk aturan di bangunan resort, serta aturan diperbolehkannya wanita bersantai di pantai menggunakan bikini.
Pemerintah Arab Saudi ternyata tidak main-main dengan rencananya. Tidak hanya sekedar resort mewah, namun pemerintah juga merancang dimana traveler nantinya bisa melakukan aktivitas outdoor yang menyenangkan, seperti terjun payung, trekking, dan panjat tebing di Arab Saudi.
Selain itu, pengunjung juga bisa berkunjung ke kawasan satwa langka seperti macan tutul dan burung elang. Traveler juga bisa melihat reruntuhan kuno Mada'in Saleh, sebuah situs cagar budaya UNESCO yang berada di Arab Saudi. Satu hal lagi, traveler tidak memerlukan visa bila ingin berkunjung ke Arab Saudi. (det/wis)