foto: Getty Images
HAJIMAKBUL.COM - Nicki Minaj bikin geger Arab Saudi. Juga dunia Islam. Biduan berkulit hitam ini sudah lumrah dengan lagu-lagunya yang menampilkan lirik-lirik dan video musiknya tidak senonoh. Jorok dan vulgar. Menjurus pornografi dan pornoaksi. Di negerinya Amerika Serikat sana itu lumrah. Penggemarnya sangat banyak.
Maklum negeri Paman Sam suka yang porno dan jorok semacam itu. Namun sekarang jadi masalah saat si biduan ini mau tampil di Jeddah, Arab Saudi, pada tanggal 18 Juli 2019. Saat Jeddah menyambut tamu Allah SWT yang akan berhaji di Makkah dan Madinah. Bagaimana ini? Apa yang terjadi di Arab Saudi? Apa ini mau mengolok-olok para jamaah haji yang menuju ke Tanah Suci guna menyucikan diri?
Maka, saat rencana itu diumumkan oleh penyelenggara festival budaya 'Jeddah Season' di Twitter, kontan saja dunia Islam gempar. Khususnya para ulama. Apalagi sebelumnya juga ada rencana membuka diskotek atau kelab malam di Arab Saudi.
Seperti dikutip dari AFP, konser Nicki Minaj akan disiarkan di MTV. Acara ini berbarengan dengan penampilan musisi Inggris, Liam Payne dan DJ Amerika Serikat, Steve Aoki. Untuk itu Minaj semakin aktif mempromosikan diri via media sosial.
"Nicki Minaj akan aktif di media sosialnya. Dia akan memposting langsung dari panggung di Jeddah dan di hotelnya di Jeddah," kata Robert Quirke, penyelenggara acara, seperti dikutip oleh harian Arab News.
"Semua orang akan tahu bahwa Nicki Minaj telah mendarat di Arab Saudi."
Kata-kata bangga ini mengherankan banyak orang, termasuk warga Arab Saudi. Sebab, si budanita tidaklah secantik penyanyi lain seperti Mariah Carey atau Whitney Houston yang suaranya merdu dengan penampilan anggun meski tetap saja tampil seksi. Minaj suka tampil vulgar. Ada apa dengan Arab Saudi?
Ya, inilah bagian dari angin perubahan di negara yang melarang alkohol dan memiliki aturan sosial yang ketat itu. Perubahan yang mengarah ke Barat. Hal ini muncul ketika Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mendorong liberalisasi sosial ekonomi. Salah satunya mengarah ke bioskop-bioskop baru, konser-konser dan ajang kompetisi olahraga serta sektor pariwisata. Tujuannya untuk mendatangkan duit sebanyak-banyaknya ke negara ini. Mengapa? Ya karena takut bangkrut sebab migasnya semakin tipis.
Kontan saja konser Minaj disambut pro-kontra secara luas di negara di mana dua pertiga penduduknya berusia di bawah 30 tahun itu. Mereka yang setuju salah satunya pengguna Twitter memposting gambar Minaj dan menulis: "Mimpi saya telah menjadi kenyataan".
Sementara pengguna akun Twitter lainnnya mengirimkan 'cuitan' di Twitter soal halal-haram: Penentangan dari kelompok konservatif. Kaum agama dan ulama. Bahkan juga memicu kemarahan dari tempat-tempat konservatif.
"Dia (Minaj) akan menggoyangkan bokongnya. Semua lagunya tentang seks ... dan kemudian semua orang menyuruhku mengenakan abaya. Apa-apaan ini!" kata seorang perempuan dalam sebuah video yang diposting di Twitter.
Seperti diberitakan di hajimakbul.com sebelumnya Arab Saudi meningkatkan porsi hiburan yang memungkinkan warga negara untuk bersenang-senang, yang dipandang berbagai kalangan sebagai upaya untuk menumpulkan rasa frustrasi publik atas penurunan ekonomi dan tingkat pengangguran kaum muda yang tinggi. Ada pantai boleh berbikin hingga gedung bioskop dan diskotek, meski yang terakhir ini akhirnya dibatalkan.
Jawatan Hiburan Umum Kerajaan mengatakan pihaknya berencana untuk memompa dana 64 miliar dolar AS ke sektor ini dalam dekade mendatang. Reformasi ini bermotif ekonomi untuk mendorong pengeluaran domestik untuk hiburan, karena kerajaan tersebut tengah 'terhuyung-huyung' akibat harga minyak yang rendah.
Selama ini uang hiburan mengucur ke negara lain. Banyak orang kaya Arab Saudi pesta di Eropa dan Amerika. Warga Arab Saudi saat ini juga membelanjakan miliaran dolar setiap tahunnya untuk bioskop dan kunjungan ke taman-taman hiburan di pusat wisata negara tetangga, seperti Dubai dan Bahrain.
Arab Saudi bahkan menawarkan fasilitas izin elektronik bagi pengunjung internasional untuk menghadiri festival di Jeddah guna meningkatkan pendapatan. Tetapi tindakan itu telah memicu kontroversi di negara yang masih diselimuti konservatisme tersebut. Pada bulan Juni tahun lalu, Arab Saudi memecat kepala jawatan hiburannya, menyusul heboh di dunia maya atas penyelenggaraan sirkus yang menampilkan perempuan mengenakan baju ketat ketat. Apa yang kau cari Arab Saudi? (det/wis)