HAJIMAKBUL.COM - Sebanyak 450 orang jamaah haji asal Pamekasan, Madura, yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 11 embarkasi Surabaya, tiba di Kota Madinah. Mereka langsung dibawa menuju Hotel Mather Al Thaiba (2) yang berada di sektor 3 Daerah Kerja Madinah Al Munawarah.
Para jamaah calon haji itu di antaranya Wakil Bupati Pamekasan Raja'e dan remaja yang bernama Singgit. Calon haji ini masih terlihat sangat muda, sementara jamaah lainnya sudah dewasa. Bahkan ada yang lanjut usia.
Singgit yang berusia 17 tahun menunaikan ibadah haji bersama kedua orang tuanya. Dia sudah didaftarkan ibunya untuk berhaji pada usia 9 tahun atau ketika kelas 3 SD.
Saat ini, Singgit yang pandai bahasa Arab tengah menempuh pendidikan di Pesantren Gontor, Jawa Timur.
"Alhamdulilah, kami bahagia bisa pergi haji. Untuk ibadah haji ini, saya izin sekolah selama dua bulan," kata pemuda yang memiliki nama lengkap Mohammad Al Jufri Ahyi Singgit, Rabu (10/7/2019).
Singgit mengaku ingin sekali berkuliah di Kota Madinah. Pasalnya, dari kota inilah lahir ulama-ulama besar dunia. Dia mengatakan, cita-citanya adalah menjadi 'pelurus umat'.
Kepada anak-anak muda Indonesia, Singgit berpesan untuk bisa membahagiakan orang tua.
"Jadilah orang yang selalu mencari ridha Allah, membahagiakan orang tua, bisa meluruskan umat," kata Singgit.
Orang tua Singgit adalah pegawai swasta. Ibu Singgit, Suhartini, sudah tiga kali naik haji. Suhartini mengatakan, kemampuannya untuk membawa Singgit ke tanah suci adalah "pertolongan dan ridha dari Allah."
Putra pertama Suhartini telah meninggal dunia. Sehingga Singgit kini adalah anak satu-satunya.
"Saya berdoa buat Singgit semoga jadi anak yang soleh, punya ilmu, sukses, dan diridhai Allah," kata Suhartini. (MCH)