HAJIMAKBUL.COM - Jamaah haji Indonesia kloter 1 mulai Minggu 14 Juli 2019 akan melakukan ritual haji di Kota Makkah. Seperti diketahui, Kota Makkah menjadi pusat ritual haji di mana jutaan jamaah dari berbagai negara tumplek blek di kota suci ini, khususnya di Masjidil Haram dengan Kakbah ada di dalamnya. Karena itu, jamaah harus memperhatikan arahan dari petugas haji.
Kepala Daerah Kerja Makkah Subhan Cholid mengingatkan jamaah memperhatikan beberapa hal sebelum melakukan umrah wajib. Pasalnya, biasanya mereka langsung menuju Masjidil Haram begitu tiba di Makkah untuk umrah wajib. Padahal mereka belum tahu situasi Masjidil Haram dan kota Makkah.
Wajib diketahui sebelum menuju masjid paling suci sedunia itu adalah mengenali dulu tempat mereka menginap dan kawasan di sekitarnya. Lokasi hotel, kamar, lift, tempat makan, dan tentu saja jalan menuju masjid, dan lain-lain. Biasanya jamaah mengambil satu "tetenger" (penanda arah) seperti gedung dengan ciri khas/unik yang mudah dikenali dan diingat bila suatu saat lupa jalan menuju ke hotel.
“Kami minta memperhatikan tempat tinggal dan sekitarnya. Karena gedung-gedung di Makkah ini dibangun dalam bentuk bertingkat-tingkat dan dalam bentuk serupa,”kata Subhan.
Tujuannya agar jamaah tidak kebingungan saat ingin kembali ke penginapan usai umrah. Banyak jamaah tersesat karena tidak mengenali dulu kawasan sekitar hotelnya. Selain gedungnya menjulang tinggi dengan model hampir sama, juga manusianya sangat banyak yang juga sebagian besar berpakaian sama.
“Terkadang jamaah buru-buru ingin umrah, kemudian bingung ketika akan kembali ke penginapan,”katanya.
Kedua, pastikan barang-barang bawaan telah masuk ke kamar masing-masing. “Pastikan dulu penginapannya sudah dapat, kamarnya sudah dapat. Masukkan barang-barang bawaan ke dalam kamar, pastikan tersimpan aman sebelum berangkat umrah,” kata Subhan.
Ketiga, pulihkan stamina fisik terlebih dahulu sebelum berangkat umrah. Apalagi menurut Subhan, sebelum tiba di Makkah, jamaah telah melakukan perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan. Baik mereka yang berangkat dari Madinah dan mengambil miqat dari Bir Ali, maupun mereka yang berangkat dari Jakarta dan miqat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.
“Ingat umrah itu kan aktifitas fisik, nah jamaah setelah melakukan perjalanan panjang perlu sejenak mengembalikan staminanya. Istirahat sebentar, makan, minum, dan sebagainya. Manfaatkan waktu menunggu pembagian kamar misalnya untuk beristirahat sejenak. Jangan terburu-buru. Setelah semua itu dilakukan, silakan menuju Masjidil Haram untuk umrah,” ujarnya. (MCH)