Budi Asyari dan Abd. Syukur menandatangani kerjasama pembinaan perpustakaan Masjid Al Falah.
HAJIMAKBUL.COM - Untuk meningkatkan semangat berliterasi bagi masyarakat, Pemkab Pamekasan kini membuka terobosan menjalankan program pembinaan dan pengembangan pengelolaan perpustakaan masjid.
Program baru tahun ini mulai dijalankan sejak bulan puasa Ramadan yang lalu. Selanjutnya Kamis (25/7/19) hari ini giliran Masjid Al Falah di Jalan Dirgayahu Pamekasan yang mendapat kesempatan dikunjungi oleh Dinas Perpustakaan Pamekasan.
Kunjungan ini dipimpin Kepala Dinas Perpustakaan Pamekasan Dr Budi Asyari, dan diterima oleh Takmir Masjid Al Falah Fathorrahman bersama pengelola Perpustakaan Masjid Al Falah Abdus Syukur Lc MA. Dalam kesempatan itu Budi Asyari mengatakan program pembinaan pengembangan perpustakaan masjid ini baru dijalakan tahun ini. Tujuannya untuk membuka kesempatan yang luas peningkatan minat berliterasi bagi masyarakat.
Pembinaan diberikan berupa pelatihan manajemen operasional dan bantuan fasilitas buku atau literatur.
“Biasanya masyarakat datang ke perpustakaan itu kan butuh informasi. Dan masjid adalah tempat dimana masyarakat berkumpul untuk beribadah. Selain salat, membaca Al Quran, dan berdzikir, bagi warga jamaah yang ingin mendapat ilmu dan informasi maka bisa membaca buku sehingga tepatlah jika perpustakaan masjid itu dikembangkan,” jelasnya.
Pembinaan dan pengembangannya, kata Budi, setidaknya dilakukan dalam dua bentuk layanan. Pertama berupa pembinaan manajemen dan tata pengelolaan perpustakaan. Dinas Perpustakaan akan membina dan mendidik tiga orang takmir atau petugas masjid yang mengelola perpustakaan masjidnya. Mereka akan dibina secara berkala dan berkelanjutan.
“Untuk sarana dan prasarana tetap menjadi tangung jawab perpustakaan masjid. Yang kami bantu adalah pembinaan manajerial dan pengelolaan perpustakaannya. Juga termasuk tata kelola dan lay out ruang perpustakaan yang pas untuk masjid sesuai dengan ketersediaan fasilitasnya,” terangnya.
Untuk bantuan fasilitas buku literatur, Dinas Perpustakaan tidak bisa memberikan bantuan dalam bentuk hibah, hanya bisa memberikan bantuan dalam bentuk pinjaman. Meski demikian bantuan pinjaman ini akan lebih efektif dibandingkan dengan bantuan hibah, karena biasanya bantuan hibah itu terbatas dan pinjaman tak terbatas.
“Bantuan dalam bentuk pinjaman bergilir sesuai dengan kebutuhan pesanan dari perpustakaan masjid itu akan lebih efektif. Karena masjid bisa meminjam buku bidang apa saja dalam bentuk dan jumlah yang banyak. Sehinga kebutuhan warga yang beragam akan terpenuhi, tidak perlu datang ke perpustakaan umum, cukup di masjid,” tandasnya.
Selain ke masjid, tambah Budi, pembinaan juga diberikan ke sejumlah kafe dan tempat keramaian lainnya. Misalnya di lokasi taman rekreasi.
Di kota Pamekasan kini sudah menjamur kafe, sebagian di antaranya sudah tersedia fasilitas buku bacaan binaan Dinas Perpustakaan Pamekasan. (mas)