HAJIMAKBUL.COM - Tradisi memperingati tahun baru Hijriyah pada 1 Muharram tidak sama seperti orang melakukan peringatan tahun baru Masehi pada 1 Januari yang biasanya diisi dengan hura-hura. Konvoi. Pesta kembang api dan sejenisnya.
Umat Islam boleh saja bergembira sebab awal tahun ini menjadi kebangkitan Islam yang harus disyukuri bersama.Namun, harus diingat pula bahwa bulan Muharram memiliki banyak keutamaan yang harus pula diisi dengan berbagai amalan-amalan yang berbobot, sehingga keutamaan itu benar-benar bernilai. Tidak boleh hanya bergembira. Apalagi melakukan hal-hal yang justru dilarang oleh Islam.
Para ulama sudah mengklasifikasikan jenis amalan yang harus diperbanyak selama bulan Muharram. Amalan itu adalah:
1. Melakukan salat.
2. Berpuasa.
3. Menyambung silaturrahim.
4. Bersadaqah.
5. Mandi
6. Memakai celak mata
7. Berziarah kepada ulama (baik yang hidup maupun yang meninggal
8. Menjenguk orang sakit
9. Menambah nafkah keluarga
10. Memotong kuku
11. Mengusap kepala anak yatim
12. Membaca surat al-Ikhlas sebanyak 1000 kali.
Untuk mempermudah ingatan, sebagian ulama mengawetkannya dalam bentuk nadham yang dinukil As-Syaikh Abdul Hamid dalam kitabnya Kanzun Naja was Surur Fi Ad'iyyati Tasyrahus Shudur:
فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ
صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ
وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ
"Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, shalatlah, sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjenguk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bershadaqah dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat al-Ikhlas 1.000 kali."
Pada bulan Muharam, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak puasa. Puasa di bulan Muharam merupakan puasa yang utama setelah puasa di bulan Ramadan.
"Seutama-utama salat setelah salat wajib adalah salat pada sepertiga akhir malam, dan seutama-utama puasa setelah puasa Ramadan adalah puasa di bulan Muharam," petikan Hadis Riwayat Muslim 1983, dikutip dari Ensiklopedi Hadits.
Pada bulan Muharam terdapat puasa sunah Tasu'a pada tanggal 9 Muharam dan Asyura pada 10 Muharam. Ada pula puasa Ayyamul Bidh yang dapat dilakukan di tengah bulan Muharam. Puasa sunah lainnya, seperti Senin dan Kamis, serta puasa Daud tetap boleh dilaksanakan.
Puasa sunah di bulan Muharam ini memiliki banyak keutamaan. Puasa Asyura, misalnya, disebut dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu.
Hadits riwayat Abu Hurairah ini menunjukkan istimewanya puasa Muharram:
جاء رجل إلى النبي ضلى الله عليه وسلم فقال: أي الصيام أفضل بعد شهر رمضان؟ قال: شهر الله الذي تدعونه المحرم
Artinya, "Seseorang datang menemui Rasulullah SAW, ia bertanya, ‘Setelah Ramadhan, puasa di bulan apa yang lebih afdhal?' Nabi menjawab, ‘Puasa di Bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharram,” (HR Ibnu Majah).
Dalam hadis riwayat Muslim disebutkan sebagai berikut.
أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم
Artinya, “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan ialah puasa di bulan Allah, Muharram.”
Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam An-Nawawi mengatakan, hadits ini menjadi dalil keutamaan puasa Muharram. Sementara hadits lain yang menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW lebih banyak berpuasa di bulan Sya’ban, bukan Muharram, dapat dipahami melalui dua tafsiran: pertama, ada kemungkinan Rasulullah SAW baru mengetahui keutamaan puasa Muharram di akhir hayatnya; kedua, Rasulullah SAW mungkin sudah memahami keutamaannya, namun beliau tidak memperbanyak puasa di bulan Muharram dikarenakan udzur, seperti sakit, sedang di perjalanan, dan lain-lain.
Al-Qurthubi, seperti yang dikutip As-Suyuthi dalam Ad-Dibaj ‘ala Shahih Muslim menjelaskan:
إنما كان صوم المحرم أفضل الصيام من أجل أنه أول السنة المستأنفة فكان استفتاحها بالصوم الذي هو أفضل الأعمال
Artinya, “Puasa Muharram lebih utama dikarenakan awal tahun. Alangkah baiknya mengawali tahun baru dengan berpuasa, sebab puasa termasuk amalan yang paling utama.”
Berikut jadwal puasa sunah di bulan Muharam.
1. Puasa Tasu'a (9 Muharam)
Senin, 9 September 2019
2. Puasa Asyura (10 Muharam)
Selasa, 10 September 2019
3. Puasa Ayyamul Bidh (13-15 Muharam)
Jumat-Minggu, 13-15 September 2019.
(nu.or.id/cnni)