HAJIMAKBUL.COM - Saya baru sadar satu hal, yaitu sumber ilmu Disiplin Kata.
Selama ini saya selalu merujuk pada buku kecil yang saya sukai, berjudul “Everyword Has Power” karangan Yvonne Oswald.
Ternyata, itu adalah rujukan buku yang saya gunakan untuk menjawab pertanyaan bagi mereka yang masih menyukai rujukan-rujukan Barat. Saya gunakan teknik pacing and leading. Ini karena audiens MR (Magnet Rezeki) itu lebih banyak yang awam agama.
Nah... barusan saat saya diskusi dengan adik saya yang sedang Haji, saya teringat lagi satu hal. Ya, dasar saya secara strict menggunakan ilmu Disiplin Kata.
“Falaa rofatsa walaa fusuuqo wa laa jidaala fil hajj” (2:197)
Bagi yang menunaikan Haji, larangannya adalah : berkata jorok, kasar/keji/menyakiti, dan berdebat. Semua kaitannya dengan kata-kata.
Sepulang Haji, saya minta nasihat guru saya. Beliau bilang “kalau mau Mabrur, lakukan di tanah air apa yang kamu lakukan saat berihram di tanah suci”.
Nasihat itu saya pegang betul, dan amalan yang saya pilih adalah DISIPLIN KATA. Maka saya masih merasa pakai kain ihram, terutama di urusan kata-kata. Ya Allah... saya seakan diingatkan lagi tekad saya untuk menjaga nilai-nilai ke-mabruran.
Semoga semua jamaah Haji dimabrurkan oleh Allah. Dan yang belum, semoga segera Allah berangkatkan ke tanah suci. Aaamiin.
Sahabatmu,
Nasrullah