HAJIMAKBUL.COM - Para jamaah haji dari berbagai negara, Senin (12/8/2019) mulai menjalani prosesi lempar jumrah. Ritual ini dilakukan sambil mabit yakni menginap di Mina yang merupakan salah satu rangkaian manasik haji.
Para jamaah haji Indonesia sejak kemarin sore juga sudah melakukan pelemparan jumrah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan pemerintah Arab Saudi. Untuk jamaah asal Asia Tenggara mendapat giliran lempar jumrah Aqobah pada sore hingga malam hari. Jadwal ini diatur secara bergiliran guna menghindari penumpukan jamaah pada waktu yang sama di lokasi yang sama pula. Tragedi Mina beberapa tahun silam yang mengakibatkan korban meninggal dunia karena mengabaikan masalah semacam ini.
Lokasi lempar jumrah sekitar 5 Km dari tenda-tenda pemukiman jamaah haji di Mina. Kali ini jamaah dibuat takjub oleh fenomena alam yang langka di Mina.
Setelah hujan deras, suasana sore itu di Mina yang sejuk masih diguyur rintik-rintik hujan. Hal ini tentu membuat jamaah haji tak kepanasan saat berjalan kaki menuju lokasi lempar jumrah. Nah ketika kembali ke tenda usai lempar jumrah, jamaah haji dibuat terpesona oleh tampaknya pelangi yang muncul di langit Mina.
"Pelangi di bumi Mina saat lempar jumrah Aqobah tanggal 10 Zulhijjah menjelang senja. Subhanallah...." kata Zainal Abidin, Dirut Atria, yang bersama 91 jamaahnya baru saja melempar jumrah.
Pelangi yang berwarna warni bagai selendang tersebut tampak jelas muncul dari atas bebukitan jika dilihat dari lokasi sebelum masuk terowongan Mina.
Beberapa jemaah haji yang baru saja selesai tampak semringah menyaksikan pelangi itu sebagai hiburan mendapatkan pemandangan indah di atas langit di tengah-tengah lelahnya mereka saat jalan kaki puluhan kilometer. Para jamaah haji pun mengabadikan momen munculnya pelangi di atas langit Mina tersebut. Ada juga yang berselfie ria. Padahal para askar penjaga Mina melarangnya karena memang di sepanjang jalan jamaah haji dilarang berhenti.
“Harik-harik ya Hajj!!....Bergerak, bergerak ya hajj,” teriak beberapa askar kepada para jemaah yang berhenti di pinggir jalan. Maklum, bila terjadi penumpukan jamaah akan membuat repot para petugas keamanan itu. (tbn)