Oleh Ustad Arafat
HAJIMAKBUL.COM - "Neng udah siapin menu buat nanti kita sahur nih, Bang."
"Emang siapa yang mau puasa, Neng?"
"Ya ampun si Abang lupa ye? Kan puasa hari Kamis, Jumat, Sabtu berturut-turut di bulan Zulhijah pahalanya seperti ibadah 700 tahun. Jadi mulai besok kita berdua puasa."
"Kan masih ada Kamis depan?"
"Mendingan sekarang Bang. Karena Jumat bertepatan puasa hari Tarwiyah, Sabtunya puasa hari Arafah juga. Jadi pahalanya dobel Bang. Rugi banget kalau gak puasa."
"Tapi Abang kan kerja ke kantor. Cape nanti Neng. Puasa tiga hari sih pantesnya buat anak-anak santri tuh."
"Eh, dengerin nih Bang. Surga itu bebas siapa aja boleh masuk. Gak pandang kita karyawan, santri, anak kuliahan, siapa aja bisa masuk surga Bang. Emang kalau karyawan gak boleh masuk surga, gitu?"
"Ya tapi kan itu cuma puasa sunnah, Neng,"
"Nah, ini akibatnya kalau gak disiplin kata! Makanya kalau dengar perkara sunnah kita jangan bilang 'cuma' nanti jadi meremehkan. Ganti dong Bang sama kata yang positif. Bilang aja 'justru' nanti jadi memuliakan."
"Maksudnye?"
"Daripada kita bilang 'ini cuma sunnah' lebih baik kita katakan 'justru ini sunnah' sugestinya jadi beda Bang. Pakai kata 'justru' perasaan kita jadi semangat pengen ngerjain."
"Ya, tapi tiga hari berturut-turut banyak juga, Neng."
"Banyak dari mana sih Bang? Abang kan punya waktu 360 hari setahun. Dipotong Ramadhan tinggal 330 hari. Itu artinya Abang punya kesempatan sebanyak 330 hari buat puasa sunnah."
"Terus?"
"Ya, itu berarti kalau Abang cuma puasa tiga hari doang sama aja cuma 1% doang Bang dari kesempatan yang Allah sediakan selama 330 hari itu. Abang berani nanti hari kiamat menghadap Allah bawa amalan sunnah cuma 1% doang?"
"Ya, nggak Neng."
"Nah itu dia. Coba bayangin kalau Abang berangkat kantor bawa ponsel tapi baterenya tinggal 1% doang. Abang pasti udah panik kan? Begitulah kalau mau ngukur 1% itu banyak apa sedikit."
"Iya Neng. Abang puasa dah."
"Gitu dong Bang, temenin Neng puasa juga. Kan Abang janji mau sehidup sesurga sama Neng."
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
* Ustad Arafat penulis buku best seller Hijrah Rezeki.
PESAN UNTUK SAUDARA:
Assalamualaikum Wr. Wb.
Saudaraku.. yg lagi tidak berhaji
Mari besuk kita berpuasa di hari arofah, yang jelas puasa arofah punya keutamaan sebagaimana diterangkan dalam hadits berikut ini :
Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim, no. 1162)