HAJIMAKBUL.COM - Saat puncak ritual haji diA Arafahke Muzdalifah, lalu Mina (Armuzna), jamaah haji harus lebih sabar lagi menunggu antrean. Maklum semua menuju satu titik Armuzna.
Jamaah haji harus sabar antre menunggu bus yang membawa ke Armuzna. Bila tidak, pasti menggerundel kesal dan menuduh sarana transportasinya minim. Padahal hal itu sudah menjadi kebijakan Pemerintah Arab Saudi.
Menurut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, sarana transportasi di Armuzna sengaja dibatasi oleh Pemerintah Arab Saudi. Bahkan alasannya pun untuk mengurangi kemacetan. Bisa dibayangkan kalau lebih banyak lagi bus dikerahkan, pasti akan macet lebih parah lagi.
“Setiap Maktab disediakan 21 bus dari Makkah ke Arafah untuk mengantar sekitar 2.900 sampai 3.000 jemaah dengan sistem shuttle atau taraddudi (berputar). Untuk pergerakan dari Arafah ke Muzdalifah hanya tujuh sampai sembilan bus per maktab. Bahkan, pergerakan dari Muzdalifah ke Mina hanya lima bus per maktab,” kata Menag saat memimpin rapat koordinasi antara Delegasi Amirul Hajj dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Kantor Daker Makkah, Jumat (02/08). Hadir, Konjen RI dan atase dari Kedubes Saudi di Riyad.
Hal ini bukan keputusan panitia haji Indonesia tapi aturan di Arab Saudi.
“Ini ketentuan Naqabah atau Organdanya Arab Saudi,” katanya.
Menurut Menag, pembatasan dilakukan untuk mengurangi kemacetan. Sebab, ruas jalan yang tersedia menuju ke tiap lokasi juga sangat terbatas dan jaraknya pendek. Sementara jutaan jamaah haji dari berbagai dunia bergerak ke arah yang sama dalam rentang waktu yang hampir bersamaan.
Menag mengatakan, jarak antara Makkah ke Arafah sekitar 19,6 km. Sedang jarak Arafah ke Muzalifah hanya 10km. “Itulah kenapa hanya disediakan tujuh sampai sembilan bus. Kalau tetap 21 bus, maka akan macet. Sistem yang digunakan adalah taraddudi atau shuttle,” kata Menag.
Jarak antara Muzdalifah ke Mina lebih pendek lagi, hanya sekitar 5km. Karenanya, armada yang disiapkan untuk setiap maktab kembali dikurangi, menjadi hanya lima bus. Baru, saat pergerakan dari Mina menuju hotel jamaah di Makkah, setiap maktab akan kembali disiapkan 21 armada bus.
“Pengurangan bus memang akan berdampak antrean jamaah memanjang. Ini yang perlu disosialisasikan sejak awal agar jamaah memahami sehingga tidak kecewa saat menunggu antrean,” katanya. (kemenag.go.id)