HAJIMAKBUL.COM - Selama proses penyelenggaraan haji 1440 H/2019 M yang sekarang masih berlangsung tampak aman dan lancar. Tidak ada masalah berarti. Kalaupun ada masalah masih tergolong wajar. Namanya saja perjalanan ibadah melibatkan ratusan ribu jamaah ditambah jutaan jamaah lain dari seluruh negara yang tumplek blek di lokasi yang sama: Makkah dan Madinah. Karena itu, banyak kalangan mengapresiasi penyelenggaraan haji Indonesia.
Salah satu pujian itu datang dari negeri tetangga, Malaysia, yang jamaahnya lebih sedikit dibanding dengan Indonesia. Tim Haji negeri jiran bertemu dengan Misi Haji Indonesia di Makkah untuk silaturrahmi. Ketua Rombongan Haji Malaysia 1440H, Dato Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman, mengatakan, bahwa Indonesia memiliki sistem pengendalian jamaah haji terbaik di dunia.
“Saya sangat kagum sekali dengan Indonesia. Karena dengan jumlah jamaah yang begitu besar, hampir 231 ribu berbanding dengan Malaysia yang hanya 30 ribu saja, tapi bisa begitu dikendalikan dengan begitu tersusun, begitu sistematik,” kata Dato Sri Syed Saleh, Selasa (20/08/2019) di Makkah.
Bukan hanya Malaysia, kata dia, Kerajaan Arab Saudi juga memuji Indonesia. Melihat banyaknya pujian itu membuat Malaysia ingin belajar dan bekerjasama dengan Indonesia.
"Saya melihat bukan hanya dari segi pengendalian, tapi juga dari segi jamaah haji Indonesia itu sendiri yang penuh disiplin, punya ilmu secukupnya, dan dari segi ibadah haji mereka sungguh teratur dan tidak menimbulkan perkara-perkara yang tidak diinginkan,”ujarnya.
Kekaguman itu membuat Dato Sri Syed Saleh dan misi haji Malaysia ingin terus bekerjasama dengan Indonesia. Dia mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir Tabung Haji Malaysia rutin mengadakan pertemuan dengan Misi Haji Indonesia guna melakukan sharing terkait penyelenggaraan ibadah haji.
Dalam pertemuan itu, Dato Sri Syed Saleh mengatakan ada beberapa hal yang dipelajari oleh Tabung Haji Malaysia atas penyelenggaran haji yang dilakukan oleh Misi Haji Indonesia. Misalnya terkait masalah kesehatan haji, bimbingan ibadah haji dan penggunaan IT dalam pelayanan haji.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis pun senang dengan apresiasi dari Malaysia. Dia mengatakan Indonesia terbuka untuk berbagi mengenai perbaikan pelayanan ibadah haji. Menurut dia, Indonesia terus melakukan inovasi pelayanan haji.
Dalam bidang bimbingan ibadah misalnya, selain pembimbing ibadah yang terdapat pada masing-masing kloter, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) juga menghadirkan konsultan dan pembimbing ibadah di masing-masing sektor yang ada di Makkah dan Madinah.
“Tujuannya agar jamaah dapat lebih dekat bila ingin melakukan konsultasi ibadah,” ujar Sri Ilham.
Sementara penggunaan IT dalam penyelenggaraan ibadah haji, kata Sri Ilham, telah digunakan beberapa tahun lalu oleh Indonesia. Yakni dengan adanya aplikasi Haji Pintar.
“Aplikasi Haji Pintar ini dapat dimanfaatkan oleh jamaah haji Indonesia, untuk mencari informasi-informasi tentang penyelenggaraan ibadah haji. Mulai dari rute bis, pemondokan, manasik, dan sebagainya,” kata Sri Ilham.
Sri Ilham pun mengapresiasi kegiatan rutin yang dilakukan oleh Tabung Haji Malaysia dan Misi Haji Indonesia ini. Turut hadir dalam pertemuan ini, Ketua PPIH Arab Saudi Endang Jumali, Direktur Pengelolaan Dana Haji Maman Saefuloh, Kepala Daerah Kerja Makkah Subhan Cholid, dan Kepala Bidang Bina Petugas PPIH Affan Rangkuti.
Di akhir pertemuan Sri Ilham menutup paparannya dengan sebuah pantun.
Begini isinya:
Melancong ke Kuala Trengganu kota jiran tetangga/Hendak Menengok Masjid Kristal yang elok beruntai/Alhamdulillah awak sampaikan pada Tabung Haji Malaysia/Semakin kuat hubungan Indonesia Malaysia silaturrahim tentang urusan haji.
Tak mau kalah, Dato Sri Syed Saleh pun membalas pantun dengan apik/Pergi ke pasar membeli pepaya/Pepaya di beli di pasar kakiyah/Hubungan yang baik malaysia indonesia/Semoga berkekalan dan dapat rapatkan ukhuwah. (mch)
