HAJIMAKBUL.COM - Pribadi yang kuat ditunjukkan oleh bocah tangguh bernama Naja (9). Bocah ini hafiz. Tubuhnya tidak sempurna. Dia penderita lumpuh otak, tapi semangatnya melebihi bocah-bocah lain yang normal dan dikarunia oleh tuhan tubuh yang sehat. Namun mereka yang sehat ini tidak dikaruniai oleh Allah SWT dengan kelebihan pada otaknya yang justru lebih cerdas ketimbang anak-anak lain. Naja pun menjadi penjaga Kitab Suci Al Quran sebab dia seorang hafiz.
Berkat ketekunan dan istiqomahnya dalam menghafal Al Quran, Naja akhirnya mendapatkan hadiah umrah saat menghadiri peringatan 10 tahun meninggalnya Tuan Guru Wildan Khalil, pendiri Yayasan Darul Hikmah, Desa Darek, Lombok Tengah, Rabu (21/8/2019). Hadiah umrah itu merupakan ucapan terima kasih dari tuan rumah.
"Sebagai rasa terima kasih kami kepada Naja karena telah berkesempatan hadir dalam acara kami," ungkap Pembina Yayasan Darul Hikmah, Humam Balya, Rabu kemarin.
Balya menyebutkan, hadiah umrah untuk Naja merupakan hadiah yang diberikan oleh salah satu alumni yayasan tersebut. Kehadiran Naja dalam acara tersebut menyita perhatian para santri dan alaumni. Pasalnya dengan menggunakan kursi roda, Naja mampu melanjutkan lantunan ayat Al Quran yang dibaca oleh seorang guru tanpa melihat teks. Sungguh mengharukan. Sungguh menakjubkan.
Naja juga mampu menjawab surah dan ayat Al Quran yang dibacanya. Balya berharap dengan kehadiran Naja, mampu memberikan motivasi dan inspirasi kepada santri-santrinya untuk lebih giat lagi menjadi hafiz. Sebab, Naja yang memiliki kekurangan saja mampu menghafal Quran, sehingga santri lain mestinya juga bisa melakukan hal yang sama.
"Mudah-mudahan menjadi pelecut para santri di sini agar semangat untuk belajar lebih baik dan menjadi hafiz yang peduli sosial," ungkap Balya. Naja merupakan salah satu kontestan dalam ajang penghapal Al Quran yang disiarkan di salah satu stasiun televisi swasta. Naja, seorang hafiz cilik asal Mataram, Nusa Tenggara Barat ini membuat publik berdecak kagum lantaran mampu menghafal 30 juz Al Quran.
Celebral Palsy
Nama lengkapnya Muhammad Naja Hudia Afifurohman atau akrab disapa Naja. Bocah asal Mataram, Nusa Tenggara Barat, ini membuat banyak orang terkagum-kagum sejak awal mengikuti acara menghafal Quran.
Bagaimana tidak, di usia Naja yang baru berusia 9 tahun, dia sudah mampu menghafal 30 juz Al Quran. Kebiasaan menghafal Al Quran itu sudah dia jalani sejak usia 3,5 tahun.
Naja termasuk sosok pendiam, terutama untuk orang-orang yang baru dikenalnya. Namun, dalam keluarga Naja sosok yang sangat periang.
Meski otak Naja tak mampu berfungsi secara maksimal dan tak bisa menggerakkan anggota badannya tapi dia bukan orang tipikal minder. Layaknya, anak-anak seusianya, dia sering ceria. Tampak dia anak yang cerdas. Allah menghendaki otak Naja menjadi isi bagi lembaran demi lembaran Al Quran yang dia hapal huruf per huruf, ayat per ayat.
"Dia hafal betul lembaran-lembaran tersebut. Tak hanya hafal, dia juga sangat cinta Al Quran," jelas Irfan Hakim, dalam acara Hafiz Indonesia 2019 yang diunggah ke kanal YouTube pada 6 Mei 2019 lalu.
Menurut sang bunda, Dahlia Andayani, Naja didiagnosis dokter menderita celebral palsy atau lumpuh otak. Artinya, sebagian sel otaknya yang mengatur gerak motorik itu rusak.
"Jadi, semua yang berhubungan dengan gerakan-gerakan, dia nggak bisa," jelas sang bunda dalam sebuah tayangan Hafiz Indonesia yang diunggah dalam YouTube, baru-baru ini.
Dahlia menjelaskan, bayi yang baru lahir biasanya punya gerakan-gerakan refleks. Biasanya bayi akan mengangkat leher, kepala, miring ke kiri, miring ke kanan, tengkurap, dan lain sebagainya.
"Naja itu nggak bisa. Jadi dari kecil karena lahir prematur, sampai umur 6 bulan, dia telentang saja. Itu kita bolak-balik ke rumah sakit. Tapi kata dokter, anak ibu tidak apa-apa karena dia prematur," jelas sang ibu.
Naja baru bisa mengangkat lehernya saat usia 1,5 tahun. Ia kemudian bisa duduk pada usia 2,5 tahun, sedangkan Naja baru bisa bangun dari tempat tidur dan duduk itu saat umur 3,5 tahun.
Dahlia mengungkapkan jika putranya itu celebral palsy dalam kategori sedang. Dua tangan dan kakinya kaku. "Jadi, dia dikasih apapun tidak bisa diarahkan. Kelihatan dia baik semua kondisinya, tapi saat kita berikan sesuatu, misalnya, sendok untuk makan, dia nggak bisa ngarahin ke mulut sesuai arah sendok," tandas Dahlia. Semoga Allah SWT memberikan yang terbaik buat Naja dan keluarganya. Amiin! (kcm/l6)