HAJIMAKBUL.COM - Perguruan tinggi Islam di tanah air perlu mengembangkan studi masalah haji dan umrah. Hal ini karena masalah haji dan umrah sangat kompleks yang harus dihadapi setiap musim haji dan umrah. Mulai masalah sosial, budaya, ritual, hingga ekonomi. Bahkan, masalah hukum atau pidana, khususnya menyangkut tindak penipuan yang dilakukan oknum travel haji dan umrah yang sampai saat ini masih sering terjadi dan banyak memakan korban calon jamaah haji maupun umrah.
Karena itu, rencana Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong, Papua Barat, yang akan mengembangkan Program Studi Manajemen Haji dan Umrah, disambut positif banyak kalangan. Rencana itu sendiri diungkapkan oleh Ketua STAIN Sorong, Hamzah, saat menerima kunjungan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Nizar di Aula Kampus STAIN Sorong, Senin (17/02/2020).
Saat ini STAIN Sorong mempunyai 7 Program Studi. Menurut Hamzah, prospek Prodi Manajemen Haji dan Umrah ke depan cukup menjanjikan. "Kita ingin membuka Prodi Haji dan Umrah, maka dari itu kita ingin mendapatkan arahan langsung dari Dirjen Haji karena prospeknya menjanjikan," kata Hamzah.
Dirjen PHU Nizar menjelaskan, apabila ingin membuka prodi manajemen haji dan umrah, maka pilihannya ada dua, menempel pada Fakultas Manajemen Dakwah atau menempel pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). "Nanti prodinya bisa menempel pada Fakultas Manajemen Dakwah atau menempel pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI)," kata Nizar.
Untuk Prodi yang menempel di Fakultas Manajemen Dakwah prospeknya bisa menjadi pembimbing haji atau menjadi petugas dari Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI). Sedangkan untuk prodi yang menempel pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, kata Nizar, prospeknya akan menjadi entrepreuner (pengusaha di bidang haji dan umrah).
"Untuk lulusan FEBI nantinya akan menjadi entrepreneur haji dan umrah, entah itu pemilik travel haji dan umrah, pengusaha katering haji, pengusaha akomodasi haji (hotel hospitality), tiketing maupun pengusaha transportasi perhajian," jelasnya.
Prospek penyelenggaraan haji dan umrah ini, lanjut Nizar, setiap tahun meningkat signifikan. Hal ini tidak terlepas dari visi Arab Saudi tahun 2030 yang menargetkan untuk mendatangkan lima juta jemaah haji dan tiga puluh juta jemaah umrah.
"Saat ini prospek haji dan umrah setiap tahun meningkat untuk mencapai target visi Arab Arab Saudi Tahun 2030. Dengan target mendatangkan lima juta jemaah haji dan tiga puluh juta jemaah umrah," ujarnya
Selain mengembangkan prodi haji dan umrah, STAIN Sorong juga menyatakan siap untuk kerjasama dalam program sertifikasi pembimbing ibadah haji profesional. Turut hadir dalam pertemuan itu, Kepala Kanwil Kemenag Papua Barat Sudirman Simanihuruk, serta Kasubdit Asrama Haji Kemenag Haryanto. (kmg)
Foto: Dirjen PHU Nizar saat melakukan pertemuan dengan civitas akedemika STAIN Sorong (kemenag.go.id)