×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ya Allah, Arab Saudi Larang Tarawih-Itikaf di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi!

Tuesday, April 21, 2020 | 10:01 WIB Last Updated 2020-04-21T03:01:23Z


HAJIMAKBUL.COM - Selama Ramadhan umat Islam di seluruh dunia mengharapkan bisa melakukan ibadah umrah di Tanah Suci. Bisa melakukan itikah di masjid paling suci di bumi yakni Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Berdoa sepanjang waktu, meminta ampunan atas dosa-dosa kepada Allah SWT, dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selalu mencintai-Nya. Menunjukkan langsung kepada-Nya. Tuhan Rabull Izzati. 

Namun tahun ini semua itu tidak bisa dilakukan karena virus Corona sedang menguasai bumi. Dan hanya Allah SWT saja yang tahu kapan Corona pergi. Dari Tanah yang suci. Dari negeri kami. Dari bumi tercinta ini.







Corona membuat Arab Saudi memperpanjang penangguhan shalat berjamaah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi selama bulan puasa Ramadhan tahun ini. Tujuannya  untuk membendung penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19. Hal itu disampaikan Presidensi Dua Masjid Suci itu di Twitter seperti dikutip Selasa 21 April 2020.

Kedua masjid itu, yang dianggap sebagai tempat paling suci dalam Islam, akan menggelar sholat lima waktu dan tarawih selama Ramadhan tetapi tanpa jamaah umum sebagai tindakan pencegahan penyebaran virus corona dan untuk meningkatkan operasi penyemprotan disinfektan, presiden itu menambahkan di Twitter.

Sementara itu media kerajaan tersebut, Saudi Gazette dalam cuitannya menyebutkan bahwa Pemerintah Arab Saudi menangguhkan kegiatan itikaf atau berdiam untuk beribadah dalam masjid selama Ramadhan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sebagai upaya pengendalian virus corona.






Arab Saudi mencatat total 9.362 kasus virus corona pada Minggu termasuk 1.088 kasus tambahan. Sekitar 82 persen dari kasus baru bukanlah warga Arab Saudi, menurut Kantor Berita Saudi, mengutip juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammed Al-Abdulaali.

Ia menyebutkan 93 pasien kini dalam kondisi kritis dan 1.398 pasien lainnya dinyatakan sembuh dari penyakit pernapasan tersebut. Menurutnya, tes laboratorium COVID-19 telah dilakukan terhadap lebih dari 180.000 orang di kerajaan tersebut. (gas) 






×
Berita Terbaru Update