Foto: NU Online |
HAJIMAKBUL.COM - Sama dengan Kongres HMI di Surabaya, Kongres XX Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Kendari juga sempat ricuh Rabu 24 Maret 2021. Namun akhirnya Kongres PMII memandatkan Muhammad Abdullah Syukri sebagai Ketua Umum Pengurus Besar PMII dan Maya Muizzatil Lutfillah sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Korps PMII Putri (Kopri).
Dalam sesi pemilihan ketua umum, Abdullah Syukri berhasil mendapatkan 130 dari 242 suara, sedangkan Maya memperoleh 147 dari 249 suara. "Selamat atas terpilihnya Sahabat Muhammad Abdullah Syukri sebagai Ketua Umum PB PMII terpilih dengan perolehan 130 suara. Semoga amanah dan mampu membawa PB PMII lebih baik lagi," tulis akun resmi Kongres XX PMII seperti dilihat Kamis (25/3/2021) pagi.
"Selamat atas terpilihnya Sahabati Maya Muizzatil Lutfillah sebagai Ketua Umum PB PMII Kopri terpilih dengan perolehan 130 suara. Semoga amanah dan mampu membawa PB PMII lebih baik lagi," lanjut akun tersebut sambil mengunggah foto Maya. Sebagaimana diketahui, Abdullah Syukri merupakan kader PMII Malang. Ia pernah mengemban amanah sebagai Ketua Komisariat PMII Universitas Brawijaya (UB).
Sekarang M. Abdullah Syukri menjabat Ketum PB PMII 2021-2023. Sebelumnya dia berada di Biro Kaderisasi PMII Malang 2011-2013 dan menjabat sebagai Ketua Biro Beasiswa Bidang Hubungan Internasional PB PMII 2017-2020. Sementara itu, Maya merupakan kader PMII Banten. Ia pernah diamanahi sebagai Ketua Kopri PMII Cabang Serang pada 2015-2016. Sebelumnya, ia juga mengemban amanah sebagai Bendahara Komisariat PMII IAIN Banten 2014-2015. Perempuan kelahiran Pandeglang, Banten 28 tahun lalu itu aktif sebagai Ketua Bidang Seni dan Olahraga PB Kopri PMII 2017-2020.
Sebelumnya Kongres PMII ke-20 di Aula Kantor Balai Latihan Kerja Kota Kendari Sulawesi Tenggara juga diwarnai kericuhan Rabu 24 Maret 2021 malam. Kericuan berawal dari sebagian peserta kongres yang tidak terdaftar memaksa masuk sehingga terjadi pelemparan batu ke arah panitia.
Peserta kongres dari Zona VI yang meliputi wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua, hanya diperbolehkan masuk oleh panitia pelaksana yang telah teregistrasi. Hal ini diungkapkan oleh Asis Tumada, Koordinator Panitia Lokal. Menurutnya, sesuai dengan aturan panitia nasional semua peserta harus terdaftar dan teregistrasi. Namun, peserta dari beberapa cabang yang tidak memenuhi syarat memaksa masuk, hingga sempat terjadi kericuhan.
"Memang benar tadi sempat terjadi kericuhan, yang mana para peserta dari beberapa cabang yang tidak teregistrasi yaitu dari cabang Wajo, Maros, Jeneponto, dan Luwu Utara. Mereka Memaksa masuk, namun kami dari pihak panitia lokal tidak memperbolehkan masuk, karena ini sesuai keputusan panitia nasional," ungkapnya.
Kendati demikian, aksi tersebut tidak berlangsung lama. Beruntung pihak aparat yang telah berkoordinasi dengan panitia berhasil menghalau massa. Saat peristiwa, suasana di lokasi dipenuhi ratusan massa. Petugas dari Polresta Kendari masih terus berjaga-jaga di depan kantor BLK Kendari.
Pelaksanaan Kongres XX PMII yang dijadwalkan berlangsung pada 16 hingga 20 Maret 2021 itu molor. Kongres XX PB PMII ini telah digelar sejak Rabu 17 Maret 2021 lalu dan dibuka langsung secara virtual oleh Presiden Jokowi. Sehari setelah pembukaan, tak ada agenda apapun. Kemudian pada Jumat, 19 Maret, agendanya adalah laporan pertanggung jawaban. Selanjutnya hingga Senin, 22 Maret 2021 belum ada kejelasan mengenai agenda berikutnya, yakni pemilihan Ketua Umum PB PMII. Sejumlah kandidat calon ketua umum pun menilai, terlalu banyak intervensi dari sejumlah senior dan elite dalam kongres kali ini. Masing-masing membawa kepentingan politik. Hal ini tentu merugikan kader dan organisasi.
Calon Ketua Umum PMII Nomor urut 7 Daud Gerung menilai, ada campur tangan senior yang terlalu jauh dalam Kongres XX PMII ini. Sehingga tarik menarik antara elite ini membuat agenda Kongres XX PMII molor. Daud berharap, seluruh pihak, baik senior organisasi maupun elite lainnya menahan egonya dengan memaksakan kandidatnya menang menjadi ketua umum. Hal ini agar Kongres dapat segera berakhir dan organisasi tetap solid. "Bahwa ada campur tangan senior untuk memajukan calonnya, lumrah saja. Tapi segera konsolidasi, jangan sampai berlarut-larut. Segera clear-kan masalah ini dan lanjutkan agenda pemilihan," kata Daud Gerung dalam keterangannya, Selasa (23/3/2021).
Daud mengamini keterlibatan sejumlah elite dalam kongres kali ini. "Saya ingatkan, jangan sampai mengorbankan ideologi organisasi hanya untuk kepentingan gerbong masing-masing. Sebab saya melihat di lapangan yang terjadi justru bukan pertarungan gagasan atau narasi dalam konteks membesarkan PMII 3 tahun ke depan. Tetapi yang terjadi malah kader PMII hari ini terkoyak oleh kepentingan senior atau elite PMII," ungkapnya. (ara/hud)