HAJIMAKBUL.COM - Ramadhan 1442 H masih dalam suasana pandemi Covid-19. Karena itu Pemerintah Arab Saudi mempersingkat rakaat salat Tarawih di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Salat Tarawih kali ini 10 rakaat dari biasanya 20 rakaat. Hal itu bertujuan mencegah penularan COVID-19.
Kepala Presidensi Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais mengatakan, pihaknya menyiapkan standar protokol kesehatan bagi para jamaah yang hadir di Masjid Al Haram. Aturan ketat diterapkan bagi para jamaah, termasuk jamaah umrah yang tahun ini dibuka lagi secara terbatas.
Sementara Sheikh Al-Sudais juga menyoroti keinginan pemerintah Saudi untuk terus memfasilitasi pelaksanaan ibadah di 2 Masjid Suci itu dengan memobilisasi segala cara untuk memungkinkan para jamaah melakukan ibadah mereka di lingkungan aman dan sehat yang memenuhi semua standar WHO.
“Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad Bin Salman terus menindaklanjuti segala sesuatu yang akan memberikan layanan terbaik bagi para peziarah dan jemaah selama musim yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kepresidenan telah melengkapi kemampuan manusia dan mekanik secara penuh untuk melayani jemaah dan jemaah selama Ramadhan bekerja sama dengan semua pihak yang terlibat dalam melayani para tamu Tuhan," ujarnya dikutip dari Saudi Gazette, Senin (12/4/2021).
Pihak berwenang Saudi juga mengizinkan pelaksanaan umrah dan salat di 2 Masjid Suci selama bulan suci. Namun untuk kegiatan iktikaf dan iftar ditiadakan.
Selama Ramadhan tahun lalu, tidak hanya umrah tetapi juga salat wajib lima waktu, salat tarawih, dan buka puasa bersama ditangguhkan untuk jemaah haji domestik dan asing di Dua Masjid tersebut setelah adanya wabah pandemi corona.
Namun kali ini, salat lima waktu dan 10 rakaat salat tarawih dilakukan di 2 Masjid Suci dengan dihadiri oleh pejabat kepresidenan dan petugas sterilisasi. Selama bulan suci, kapasitas Masjidil Haram akan ditingkatkan untuk menampung 50.000 jemaah umrah yang divaksinasi dan 100.000 jemaah. (kmp)