Amer Ghalib. (Foto: Detroit Free Press) |
HAJIMAKBUL.COM - Kota Hamtramck telah mencetak sejarah di Amerika Serikat. Kota yang berada di Wayne County, Michigan, itu dinilai mencetak sejarah karena menjadi kota pertama di negeri Paman Sam yang memiliki pejabat kota yang seluruhnya beragama Islam. Bahkan Amer Ghalib (42 tahun), walikota yang baru terpilih, dinobatkan sebagai walikota Arab-Amerika dan Muslim pertama untuk Hamtramck.
Seperti diketahui Ghalib dilaporkan memenangkan pemilu dengan perolehan 68 persen suara, mengalahkan Karen Majewski, yang telah menjabat selama empat periode. Bukan hanya dipimpin oleh walikota Muslim, dewan kota Hamtramck, beranggotakan enam orang, juga akan diisi seluruhnya oleh pejabat Muslim.
Dalam pemilihan hari Selasa, tiga kandidat yang semuanya Muslim terpilih dan akan bergabung dengan tiga anggota Dewan Kota saat ini yang juga Muslim. Lima di antaranya adalah pendatang dan satu lagi merupakan keturunan Eropa Timur.
Anggota dewan mengatakan bahwa agama tidak akan berperan dalam keputusan mereka. "Penting untuk diingat bahwa meskipun kita semua kebetulan beragama Islam, kita dipilih melalui proses yang ditetapkan oleh Amerika Serikat, Michigan, Wayne County dan Hamtramck," kata Amanda Jaczkowski, salah satu dari tiga dewan Muslim yang baru terpilih.
"Kita semua akan bersumpah ... untuk melindungi Konstitusi Amerika Serikat, dan itu termasuk konsep pemisahan gereja dan negara. Saya sangat percaya pada pemisahan itu, dan meskipun saya akan membawa nilai-nilai Islam kejujuran dan integritas. ke meja, kebijakan yang saya promosikan dan tegaskan akan menjadi yang terbaik untuk semua orang di Hamtramck."
Anggota Dewan Kota saat ini Mohammed Hassan menekankan pesan yang sama. "Agama tidak ada di dalam gedung (Balai Kota)," kata Hassan, seperti dikutip dari republika.co.id.
“Agama berlaku di masjid, kuil dan gereja. Bukan di Balai Kota,” tegasnya menambahkan.
Hassan juga menegaskan bahwa tidak akan ada yang berubah di dewan. Dia menekankan bahwa dewan akan selalu menghormati semua agama. "Di dalam Balai Kota, kami bertanggung jawab atas penduduk ... kami melakukan tanggung jawab kami berdasarkan undang-undang,” sambungnya.
Khalil Refai, salah satu dari tiga kandidat dewan yang baru dan peraih suara terbanyak, mengatakan dia akan fokus pada isu-isu kebijakan dan bahwa dia menghormati keragaman agama di Hamtramck, kota yang pernah dikenal sebagai kantong Katolik Polandia.
"Saya mencalonkan diri untuk menyelesaikan masalah sehari-hari yang dihadapi komunitas kami," kata Refai.
"Memperbaiki saluran pembuangan dan pipa timah kami, menemukan cara-cara kreatif untuk meningkatkan pendapatan kota dan menciptakan Balai Kota yang lebih transparan dan inklusif adalah semua masalah penting yang kami dengar selama kampanye. Saya menantikan untuk memecahkan masalah ini dengan rekan-rekan saya. Saya bangga Hamtramckan, dan saya senang tinggal di komunitas yang memiliki banyak orang dengan latar belakang agama yang berbeda."
Sementara, hingga kini persentase penduduk Muslim di Hamtramck tidak diketahui secara jelas karena sensus Amerika tidak menanyakan tentang agama. Namun perkiraan berdasarkan data sensus leluhur menunjukkan bahwa sekitar setengah penduduk kota itu adalah Muslim.
Sekitar 25 persen dari kota ini adalah keturunan Arab, kebanyakan dari mereka berasal dari Yaman, dan 27 persen adalah keturunan Asia, kebanyakan dari mereka Bangladesh, menurut data sensus 2019.
Hampir semua orang Yaman adalah Muslim, sedangkan orang Amerika Bangladesh di Hamtramck adalah campuran dari Muslim, Hindu, Buddha, dan Kristen. Ada juga beberapa Muslim Bosnia dan Muslim Afrika-Amerika yang tinggal di Hamtramck.
Hamtramck menarik perhatian pada 2015 ketika memilih Dewan Kota mayoritas Muslim pertamanya, dengan lonjakan populasi sebesar 27 persen dalam satu dekade terakhir. Sebelumnya, wali kota di Hamtramck selalu dijabat oleh Katolik Polandia-Amerika bahkan sejak kota ini didirikan, 100 tahun lalu. Tapi kini, menurut sensus 2019, populasi Polandia di kota ini hanya 6,8 persen saja.
Sally Howell, direktur Pusat Studi Arab Amerika dan profesor sejarah di University of Michigan-Dearborn, mengatakan bahwa dewan kota yang seluruhnya Muslim di Hamtramck telah memecahkan salah satu ‘tembok penghalang’ yang ada selama ini. "Ini mencerminkan perubahan populasi" di Hamtramck, kata pakar sejarah Muslim di Amerika itu.
"Dan itu juga mencerminkan keragaman komunitas Muslim karena Anda memiliki orang kulit putih yang masuk Islam, Anda memiliki Muslim dari komunitas Bangladesh dan Anda memiliki Muslim Yaman."
Rummi Khan, chief operating officer untuk Muslim Public Affairs Council, mengatakan, "Kami senang melihat komunitas kami secara aktif terlibat dalam fondasi demokrasi Amerika. Representasi ini merupakan langkah luar biasa untuk mewujudkan janji pemerintah untuk orang, dari orang, oleh orang untuk semua orang Amerika."
Bill Meyer, seorang aktivis veteran di Hamtramck yang telah mengadvokasi keragaman dan pluralisme, memuji hasil pemilu, mengatakan bahwa rasisme oleh pejabat kota hanya menghalangi tindakan terpadu dalam menangani masalah kota. Dia juga mengingatkan tantangan dan pekerjaan rumah yang perlu segera ditangani oleh pejabat terpilih.
"Walikota baru memiliki tantangan besar ke depan di sebuah kota (yang) telah diganggu dengan masalah infrastruktur yang serius, termasuk banjir, timbal di air dan jalan-jalan dan gang-gang yang runtuh," kata Meyer.
"Selain itu, pensiunan polisi dan pemadam kebakaran telah meroket melampaui kemampuan kota ini, salah satu yang termiskin di Michigan."
Adam Albarmaki, seorang imigran dari Yaman yang merupakan salah satu anggota Dewan Kota yang baru terpilih, mengatakan dia tidak akan memihak pada satu kelompok. "Saya berutang kepada orang-orang Hamtramck, dan kesetiaan saya kepada mereka akan tetap utuh," katanya.
"Jangan salah, saya tidak mewakili kepentingan kelompok tertentu di atas yang lain. Saya akan bekerja dengan tekun untuk memastikan bahwa kepentingan terbaik Hamtramckan tercapai," katanya. (rpk)