×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Haji 2022: AMPHURI Jatim Berharap Ada Mukjizat dari Allah SWT Agar Kuota RI Ditambah

Thursday, April 14, 2022 | 10:10 WIB Last Updated 2022-04-14T03:16:29Z

 

HM. Sufyan Arif saat ini Umrah Ramadhan di Madinah.

HAJIMAKBUL.COM -  Ketua Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Jawa Timur,  HM. Sufyan Arif, menyambut gembira Pemerintah Arab Saudi telah mengumumkan akan membuka pintu untuk 1 juta jamaah haji tahun 1443 H/2022 M. Arab Saudi menetapkan 85 persen kuota haji pada tahun ini untuk jamaah asing atau dari luar negeri. Artinya, 850 ribu jamaah dari luar negeri akan diizinkan menunaikan ibadah haji pada 2022.

 

Sufyan Arif, yang sekarang masih beribadah Umrah di Masjid Nabawi Madinah, kepada DutaJatim.com dan Global News, Rabu (13/4/2022), menilai, jumlah kuota itu tidak ada separonya dibanding saat musim haji dalam situasi normal. Badan Statistik Arab Saudi misalnya pernah mencatat jumlah jamaah haji tahun 2019 sebanyak 2.489.406. Terbanyak dikirim dari Asia, termasuk jamaah dari Indonesia. "Ya, artinya ini gak ada separonya malahan," katanya. 


Karena itu, AMPHURI berharap ada penambahan kuota bagi jamaah haji Indonesia. Pasalnya, antrean haji di Indonesia sudah sangat panjang. Mengutip laman haji.kemenag.go.id pada tahun lalu daftar tunggu atau waiting list untuk calon jamaah haji asal Jakarta mencapai tahun 2045. 


Artinya, jika calon jamaah haji asal Jakarta mendaftarkan diri sekarang, waktu estimasi berangkatnya sekitar tahun 2045. Sebab, kuota calon jamaah haji dari Jakarta di laman haji.kemenag.go.id hanya sebanyak 7.766 orang. Sementara yang sudah mendaftarkan diri tahun lalu sebanyak 189.226 orang. 


"Kita hanya berharap semoga ada perubahan kuota dan batasan usia bisa ditambahkan di atas 65 tahun. Namun demikian, sepertinya sulit kalau nanti Menteri Agama melakukan lobi ke Saudi saat ini karena waktu sudah mepet. Kita hanya bisa berharap mukjizat Allah saja semoga pemerintah Arab Saudi menambahkan kuota dan batasan usia bisa 65 tahun lebih," katanya.


Hanya saja, jamaah haji tahun ini bisa beribadah lebih khusyuk, sebab suasana di Masjidil Haram maupun di Masjid Nabawi tidak berjubel seperti saat musim haji dalam situasi normal. 


" Ya, mudah-mudahan  lebih nyaman untuk beribadah Haji dan Umroh karena tidak terlalu berdesakan," katanya.


Berdasarkan pengalaman Umrah  Ramadhan tahun ini, Sufyan Arif menilai, penyelenggaraan haji tahun ini diprediksi akan lancar sebab situasinya mulai normal. Para jamaah yang sedang umrah Ramadhan juga sudah bisa melepas masker, tidak lagi harus menjaga jarak, dan aturan protokol kesehatan lain. "Sekarang menjelang normal," katanya.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas juga menyampaikan rasa syukur atas adanya kepastian keberangkatan jamaah haji Indonesia tahun 2022.


“Syukur alhamdulillah, jamaah haji Indonesia bisa berangkat tahun ini. Ini kabar yang sangat ditunggu jamaah haji di tanah air,” tegas Menag di Jakarta.


Menag mengatakan, batalnya pemberangkatan jamaah haji Indonesia dalam dua tahun terakhir telah menyebabkan kerinduan mendalam jamaah Indonesia untuk ke Tanah Suci. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Kerajaan Saudi yang memberi kesempatan tahun ini bagi jamaah Indonesia untuk memenuhi panggilan beribadah haji,” tuturnya.


Pria yang akrab disapa GusMen ini menegaskan bahwa berapa pun kuota yang diberikan Arab Saudi, Indonesia siap menyelenggarakan haji. Sebab, persiapan dengan berbagai skenario pemberangkatan telah dilakukan selama ini.


“Kita akan optimalkan berapa pun kuota nanti yang diberikan untuk Indonesia. Bahkan, kalau bisa kita akan upayakan agar Indonesia bisa mendapat tambahan, misalnya dari kuota negara lain yang tidak terserap. Kita siap dan akan lakukan persiapan sebaik mungkin untuk memastikan jamaah terlayani dengan baik,” katanya.


Sebelumnya, Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto, mengatakan meski belum ada pengumuman resmi dari Arab Saudi, tetapi secara informal berdasarkan diskusi dan kunjungan Komisi VIII ke Arab Saudi, Indonesia akan mendapat jatah 48 hingga 50 persen dari kuota awal. 


"Jadi, kalau kuota awal di tahun 2020 itu sebanyak 210 ribu. Indonesia dapat sekitar 48-50 persen, kurang lebih sekitar 104 ribu sampai 106 ribu," kata Yandri Susanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (13/4/2022). 


Yandri Susanto juga menyebutkan pihaknya akan melakukan rapat dengan pemerintah terkait strategi pemberangkatan calon jamaah haji. "Itu penting untuk persiapan siapa saja yang berhak berangkat dan siapa saja yang terhalang oleh peraturan," lanjutnya.


Tidak hanya itu, politisi PAN tersebut juga menyatakan pihaknya sudah menerima data jumlah jamaah haji yang masuk dalam daftar tunggu tahun 2020 dan rencananya akan diberangkatkan pada 2022. 


"Sudah kami data ada sebanyak 50.630 orang calon jamaah haji daftar tunggu 2020 yang akan diberangkatkan tahun 2022," ujarnya. 

Yandri mengungkapkan bahwa jamaah haji yang diberangkatkan berusia 65 tahun ke atas. "Ini bukan keinginan Indonesia, keinginan pemerintah dan DPR, tetapi kebijakan dari Arab Saudi yang tidak bisa dinegosiasi," tutupnya. (gas/jpnn/wis)




×
Berita Terbaru Update