HAJIMAKBUL.COM - Baru-baru ini, PCI Muslimat NU Malaysia berhasil menyelenggarakan untuk pertama kalinya program kerja Umrah Bersama.
Dra Mimin Mintarsih, Ketua Umum PCI Muslimat NU Malaysia, menjelaskan bahwa tujuan utama program tersebut adalah untuk membantu dan bekerja sama dalam mewujudkan cita-cita pribadi setiap anggota untuk mengunjungi baitullah.
Dengan biaya sebesar RM 7.990 (sekitar Rp 24.000.000), program berlangsung selama selama 13 hari 12 malam (13 – 25 Agustus 2022).
Adapun biro layanan perjalanan yang digunakan adalah Arifah Travel yang dimiliki oleh Hj Arifah Ibrahim, salah satu Penasehat PCI Muslimat NU Malaysia.
Dalam ziarah tersebut, para jamaah khusuk beribadah. Selain shalat yang tidak terhitung jumlahnya, mereka juga berkali-kali menghatamkan al-Qur’an, asmaul husna, ratib al-haddad, dan juga qiyamul lail pada malam terakhir.
“Alhamdulillah. Semua jamaah sangat berpuas hati dengan program ziarah ini. Terlebih, di sana [Makkah], kita tidak hanya khusuk beribadah, tapi juga diajak untuk bersilaturrahim dengan PCI Muslimat NU Saudi Arabia,” tambah Mimin, Ahad (28/8/2022) kemarin, yang mengikutsertakan total 5 orang dari seluruh anggota keluarganya.
Dalam pertemuan tersebut, turut hadir beberapa anggota dari PCINU Yaman dan juga PCINU Sudan.
“Untuk sementara, yang baru kami lakukan adalah sebatas bertukar informasi dan program kerja. Ke depan, kita mengharapkan kerja sama yang lebih kongkrit,” terang Mimin.
Para jamaah juga diajak bersilaturrahim kepada Sheikh Kabir, salah satu ulama yang berdomisili di Madinah.
“Kita di sana [Madinah] ditunjukkan beberapa peninggalan Rasulullah Saw seperti rambut, sandal, kumis, janggut, dan beberapa sobekan jubah, serban, dan kaos kaki.”
Karena cuaca yang sangat panas yaitu sekitar 40 – 56 derajat celcius, beberapa jamaah mengalami kendala sakit ringan seperti demam, pilek, dan batuk.
“Biasa saja [sakit] itu. Walau bagaimana pun, mereka semua tetap antusias,” pungkas Mimin.
“Saya ke depan ingin umrah lagi dengan membawa sanak saudara saya lebih banyak. Dengan program Umrah Bersama ini, saya menjadi sadar betapa nikmat beribadah di Makkah dan Madinah,” aku Hadra Fahmi, 55 tahun, seorang peserta yang berasal asli dari Medan.
“Kita berharap umrah bersama ini menjadi program tahunan. Atau kalau tidak bisa, dua tahun sekali,” harapnya juga. (Mimin, Azis)