Koper jamaah dengan sarung (cover) sama berwarna merah putih rawan tertukar. |
HAJIMAKBUL.COM – Setiap melakukan bepergian jauh, apalagi untuk ibadah haji, persiapan harus dilakukan dengan matang. Termasuk soal bagaimana menangani koper-koper yang jumlahnya bisa jadi lebih dari satu. Lebih dari itu, karena perjalanan jauh ini dilakukan secara rombongan dalam jumlah besar, sehingga sangat mungkin koper-koper itu tertukar bila tidak ditata dengan baik.
Untuk penyelenggaraan haji tahun ini, jamaah mendapatkan koper bagasi yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini bentuk koper jamaah berbeda seperti tahun-tahun sebelumnya, kopernya lebih bagus dan ada rodanya.
"Hanya saja sarung (cover) kopernya sama berwarna merah putih,” kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab kepada media di Media Center Haji (MCH) Jakarta.
Nah, cover koper yang sama itu rawan terjadi kekeliruan dalam penempatan atau pengambilan. Rawan tertukar. Karena itu, agar koper tidak tertukar karena sarung nya sama, Saiful Mujab memberikan tips kepada jamaah agar mengenali setidaknya dua tanda pengenal kopernya.
Pertama, di setiap koper jamaah ada ID Card atau pengenal berupa barcode yang bisa di-scan atau dipindai menggunakan aplikasi Haji Pintar.
“Di setiap koper besar bagasi dan kabin ada ID Card atau pengenal selain di diri jamaah berupa barcode. Jamaah bisa cek isi id card (barcode)-nya melalui aplikasi Haji Pintar, di situ akan muncul nama, kloter, dan pemondokan jemaah,” kata Mujab dikutip dari kemenag.go.id, Sabtu (27/05/2023).
Kedua, kata Mujab melanjutkan, di setiap koper ada tali pita terikat dengan warna berbeda setiap embarkasi. Menurutnya, koper dengan tali pita berwarna ini memudahkan ketika pemulangan dengan mengelompokkan koper sesuai warnanya.
“Insya Allah dari pihak Arab Saudi juga akan memberikan identitas ini, sehingga kalau ada koper nyasar, maka tinggal membaca barcode-nya saja,” kata Mujab.
Dia menambahkan, bila koper tertukar, hilang atau terpisah, jamaah harus segera melaporkan dan berkoordinasi dengan petugas sektor.
“Petugas akan melacak apakah koper yang dibawa truk dari bandara sudah tepat jumlah dengan jamaah, dan kalau sudah tepat jumlah apakah berhenti di satu atau dua hotel. Sejauh ini, kasus koper hilang, tertukar atau nyasar bisa diatasi,” katanya.
Hingga hari keempat operasional penyelenggaraan haji, mengutip data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) pukul 15.28 WIB sebanyak 15.421 jamaah atau 40 kelompok terbang (kloter) sudah diberangkatkan dari sejumlah embarkasi, dan sebanyak 14.317 jamaah atau 37 kloter telah tiba di Madinah. (Nas)